Selasa, 2 September 2025

Zulkifli Hasan: Demokrasi Indonesia Mundur Jika Masih Persoalkan Cebong-Kampret

Zulkifli Hasan menegaskan demokrasi Indonesia ibarat mengalami kemunduran jika masih terganggu dengan permasalahan kubu cebong dan kampret

Tribunnews.com/Chaerul Umam
Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan. 

Oleh karena itu kalau PAN punya menteri atau kader PAN jadi presiden, semua orang boleh maju, tidak ada dari kelompok tertentu, harus dari kelompok ini, harus ada gelar ini, seperti Indonesia hari ini, kita kembali ke suku, agama, kampret, cebong, ini kita malah mundur.

Kalau yang jadi menteri dari partai A, yang lain nggak boleh, hanya dari saya, kader tertentu, ormas tertentu, wah susah kalau seperti itu.

Susah kita maju, karena kita kembali seperti sebelum Indonesia merdeka, padahal kita sudah 76 tahun merdeka.

Lihat dulu PAN ketika punya menteri, ahlussunnah wal jamaah,

PAN itu basisnya moderat tengah, terbuka untuk siapa saja. Pak Hatta Rajasa jadi Ketua Umum PAN basisnya Nahdlatul Ulama kultural, bisa jadi ketua partai.

Saya ini pengusaha UMKM, bisa jadi ketua partai. Tidak harus kamu punya silsilah khusus, itulah PAN partai terbuka.

Kami meyakini ini yang bisa mempersatukan bangsa kita yang beragam. Karena Indonesia ini terdiri dari pulau-pulau, iklim tropis, kita ini tidak bisa ekstrim-ekstriman, fanatik-fanatikan itu tidak bisa, kita ini tengah, kepulauan, tropis, dingin sekali tidak, panas sekali tidak, sedang.

Oleh karena itu Indonesia ini adanya tengah, kita kalau maju ya berada di tengah. Tidak bisa ini saya saja, ini saya saja, tarik kanan, tarik kiri, nanti ribut kita, ini yang terjadi hari ini.

Cuma PAN ini punya kekuatan terbatas, sehingga menyampaikan pikiran-pikiran, gagasan kami tidak begitu meluas, mau iklan logistiknya sedikit.

Jadi mau pasang baliho, masyarakat lagi susah, uang kita terbatas, ya pilihannya kami tidak pasang baliho, kami mendingan bantu teman-teman yang terdampak Covid-19.

Mungkin itu yang membuat lama populer, sehingga disetiap survei suaranya 2 persen saja.

Selama dua periode memimpin PAN yang paling dirasa membahagiakan Anda hal apa?

Kalau kita bisa membantu banyak apa yang dirasakan masyarakat. Misalnya begini, kemarin ada undang-undang Omnibus Law.

Saya kalau mau dapat nama di rakyat bisa seperti Demokrat dan PKS yang walk out seperti pahlawan.

Tapi kalau walk out, saya nggak bisa bikin apa-apa. Saya pilih tetap bertarung, oleh karena itu saya pilih kader-kader terbaik.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan