Kamis, 21 Agustus 2025

Napiter Bom Bali Umar Patek Dapat Remisi, Kepala BNPT Ungkap Alasannya

Umar kini telah jauh berbeda dari sebelumnya. Saat ini, ia telah berikrar setia kepada NKRI dan mengakui bahwa pemahaman radikal terorismenya

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hendra Gunawan
m taufik/surya
Umar Patek dan istrinya, Ruqayyah, saat di Lapas Porong Sidoarjo, Rabu (20/11/2019). Umar Patek mengisahkan cerita cintanya bersama Ruqayyah yang selalu setia mendampingi mulai dari campr teroris di Filipina hingga lapas Porong Sidoarjo. Ruqayyah bahkan kini sudah resmi menjadi WNI. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar membenarkan narapidana teroris kasus bom Bali Umar Patek mendapatkan remisi. Dengan begitu, Umar Patek diperkirakan akan bebas pada 2022 mendatang.

Boy Rafli pun berkesempatan mengunjungi Lapas Klas 1 Surabaya di Porong, Sidoarjo, untuk menemui Umar Patek. Menurutnya, pemberian remisi tak terlepas program deradikalisasi oleh BNPT.

Baca juga: LPSK Proses 413 Permohonan Kompensasi Korban Terorisme Masa Lalu

Selama dipenjara, kata Boy, Umar kini telah jauh berbeda dari sebelumnya. Saat ini, ia telah berikrar setia kepada NKRI dan mengakui bahwa pemahaman radikal terorismenya selama ini salah.

Boy menyampaikan Umar Patek pun berjanji siap membantu negara memerangi terorisme di Indonesia. Itulah kenapa, Umar mendapatkan remisi dan diperkirakan akan bebas di tahun 2022.

Baca juga: PPATK Terima 4.093 Laporan Transaksi yang Berkaitan Dengan Kegiatan Terorisme

"Mendapat remisi tentu karena adanya catatan perilaku yang baik, maka kita ikut memberikan apresiasi terhadap mas Umar yang ikut berpartisipasi dalam program-program yang dijalankan oleh lapas, bekerjasama dengan BNPT, sehingga kita lihat hari ini mas Umar juga sebagai warga binaan yang juga menyampaikan berbagai statement dan testimoni yang intinya beliau mencintai negara ini dan NKRI," kata Boy kepada wartawan, Selasa (24/8/2021).

Lebih lanjut, Boy mengharapkan pembinaan kemampuan kepada Umar dan para napiter lainnya dapat bermanfaat dan memberi dampak yang baik untuk kehidupan keluarga dan masyarakat.

Hal ini dikarenakan aktivitas sehari-hari Umar Patek yang gemar memasak dan membaca buku selama berada di dalam lapas.

Baca juga: Kepala BNPT: Virus Radikal Terorisme Tidak akan Pernah Berhenti

"Dalam posisi sebagai warga binaan kita berharap ada nilai tambah kepada mas Umar dan semua teman teman agar nanti bila keluar itu, sudah siap untuk beraktivitas, dan aktivitas itu memiliki dampak bermanfaat, itu yang kita harapkan," jelas Boy.

Saat ditemui Boy, Umar mengakui bahwa dirinya seorang pendosa yang pernah berbuat salah. Dia mengaku kesalahannya dan nantinya bakal aktif berwirausaha usai bebas.

"Saya dan teman-teman adalah seorang pendosa yang pernah berbuat salah kepada negara ini namun kepala BNPT dan tim tetap memperhatikan kami itu sesuatu yang sangat berharga buat kami, kami sangat berterimakasih," jelas Umar.

Baca juga: Kepala BNPT: Virus Radikal Terorisme Tidak akan Pernah Berhenti

Diketahui, Umar Patek merupakan narapidana teroris dalam perkara bom Bali tahun 2002. Dia kemudian dinyatakan bersalah dan divonis 20 tahun kurungan penjara.

Umar biasa dikenal sebagai anggota Jemaah Islamiyah (JI). Selain bom Bali, Umar Patek diduga terlibat dalam aksi teror di Filipina, Australia, dan Amerika Serikat,l.

Umar Patek kemudian tertangkap di Abbottabad, Pakistan pada 25 Januari 2011. Dia masih mendekam di Lapas Klas I Surabaya di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur atau Lapas Porong.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan