Kamis, 21 Agustus 2025

Subsidi Pekerja Terdampak Pandemi

Kemnaker Ungkap Permasalahan yang Ditemui dalam Penyaluran BSU Rp 1 Juta, Penyebab Tak Kunjung Cair

Kemnaker ungkap permasalahan yang dialami dalam penyaluran BSU melalui rekening Himbara yang membuat BLT gaji cair lebih lama.

Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi subsidi gaji. Kemnaker ungkap permasalahan yang dialami dalam penyaluran BSU sehingga membuat BLT gaji tak kunjung cair. 

TRIBUNNEWS.COM - Penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp 1 juta masih terus dilakukan pemerintah.

Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial (PHI & Jamsos) Kemnaker, Indah Anggoro Putri, mengatakan hingga Jumat (24/9/2021) kemarin, total dana yang disalurkan sebesar Rp 4,9 triliun.

Saat ini BSU telah disalurkan kepada 4.911.200 orang penerima dengan penyaluran melalui rekening existing Bank Himbara dan burekol.

"Total dana yang telah disalurkan hingga saat ini per-24 September, sebesar Rp4.911.200.000.000 (Rp4,9 Triliun), yang terdiri dari rekening existing Bank Himbara dan burekol," ujarnya, dilansir laman Kemnaker.

Menurut Indah, total data calon penerima BSU yang dikirimkan BPJSTK sebanyak 7.748.630 calon penerima.

Baca juga: Karyawan yang Terkena PHK Masih Bisa Dapat BSU Rp 1 Juta, Ini Syaratnya

Sejak disalurkan pada Agustus lalu, penyaluran BLT gaji ini telah memasuki tahap 5.

Berdasarkan data yang disampaikan Indah tersebut, masih ada lebih dari dua juta pekerja yang belum menerima BSU Rp 1 juta dari Kemnaker.

Lantas apa yang membuat penyaluran BSU tak kunjung cair?

Perlu diketahui, Kemnaker hanya menyalurkan BSU lewat rekening HIMBARA.

Sehingga, pekerja yang telah memenuhi syarat dan lolos verifikasi, namun tak memiliki rekening HIMBARA,  akan dibukakan rekening baru secara kolektif (burekol).

Namun demikian, dalam penyaluran BSU melalui rekening Himbara selama ini juga ditemukan berbagai permasalahan.

Permasalahan tersebut membuat penyaluran BSU menjadi lebih lama dan tak segera cair.

Masalah tersebut, kata Indah, diantaranya yakni, komunikasi antar Bank di kantor pusat dan kantor cabang yang tidak sinkron.

Hal itu mengakibatkan proses aktivasi tak bisa dilakukan secara cepat.

"Kedua, terbatasnya sumber daya Bank dalam pelayanan aktivasi rekening baru secara kolektif," katanya.

Baca juga: Kemnaker Dorong Pusat Pasar Kerja Jadi Solusi Mismatch Ketenagakerjaan

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan