Minggu, 17 Agustus 2025

Seleksi Kepegawaian di KPK

Cerita Lakso Anindito, Pegawai Terakhir yang Bereskan Barang Karena Tak Lulus TWK KPK

Eks Penyidik Muda Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lakso Anindito menjadi pegawai terakhir yang mesti membereskan barang di Gedung Merah Putih.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Ilham Rian Pratama
Eks Penyidik Muda Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lakso Anindito usai membereskan barang dari meja kerja kerjanya di Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan, Selasa (5/10/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Penyidik Muda Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lakso Anindito menjadi pegawai terakhir yang mesti membereskan barang-barangnya di gedung Merah Putih.

Lakso merupakan bagian dari 57 pegawai yang sebelumnya telah lebih dulu dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) dalam tes wawasan kebangsaan (TWK).

Lakso menceritakan dirinya mengalami kesulitan ketika hendak masuk ke markas komisi antikorupsi, lantaran kartu pegawai miliknya kini sudah tidak berfungsi.

"Ya jadi ternyata saya pas akan masuk ke dalam itu sudah diputus aksesnya, jadi kartu pegawai saya tidak lagi bisa digunakan, jadi harus pakai ID tamu dan dijemput," kata Lakso di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (5/10/2021).

Tak perlu menunggu lama, kawannya kemudian datang menjemput Lakso untuk naik ke lantai 9, ruangan khusus penyidik.

Lakso pun beranjak dari bangku yang ia duduki di lobi gedung Merah Putih.

Di lantai 9, Lakso mengambil sejumlah barang pribadi dari meja kerjanya.

Baca juga: KPK Minta Zulkifli Hasan Sosialisasikan ke Kader PAN Nilai-nilai Integritas

Barang itu dia masukkan ke dalam kardus kotak berwarna coklat bertuliskan KPK.

"Jadi tadi saya di dalam beres-beres meja sebentar, ada beberapa barang sebelum saya berangkat ke Swedia, selanjutnya saya ke SDM, ya membereskan semua kewajiban untuk mengembalikan laptop kantor dan juga ID card dan juga perlengkapan-perlengkapan lain yang selama ini saya gunakan untuk mendukung proses penyidikan yang dilakukan di KPK," kata dia.

Saat sedang beres-beres, sejumlah kawan menghampirinya.

Mereka menyatakan simpati dan dukungan bahwa tes kebangsaan yang membuat 57 pegawai KPK tersingkir bermasalah.

"Saya sempat ketemu dengan teman-teman pegawai, ya kita tahu bersama sebetulnya dari hati terdalam kawan-kawan pegawai KPK ini melihat ada ketidakadilan dalam proses tes wawasan kebangsaan ini," tutur Lakso.

Baca juga: Periksa Eks Ajudan Bupati HSU, KPK Telusuri Aliran Duit dari Tersangka ke Pihak Lain

"Karena pun kita melihat dari 57 pegawai yang ada itu tidak satu pun ada catatan yang itu pelanggaran etik yang dilakukan serius dalam konteks pelanggaran seperti melakukan kongkalikong seperti kasus belakangan yang terjadi kepada satu penyidik KPK dan lain-lain," lanjutnya.

Lakso adalah pegawai terakhir yang dinyatakan tidak lolos TWK.

Dia mengikuti TWK susulan, karena baru saja menempuh pendidikan hukum di Swedia.

Dari negara Skandinavia itulah, Lakso mendengar kabar bahwa 75 koleganya di KPK tak lolos.

Jumlah itu kemudian berkurang menjadi 51 orang.

Pimpinan menawari 24 pegawai bisa dilantik menjadi aparatur sipil negara (ASN), asalkan mau mengikuti pelatihan wawasan kebangsaan.

Sebanyak 6 orang menolak.

Baca juga: Terungkap di Sidang Diduga Atur Pajak Jhonlin Baratama, KPK Pertimbangkan Bidik Haji Isam

Sehingga jumlah orang yang dinyatakan tak lolos TWK berjumlah 57 orang.

Satu pegawai bernama Soejanarko sudah memasuki masa pensiun.

Bersama dua orang lainnya, Lakso mengikuti TWK susulan pada 20 September 2021.

Lakso sudah memprediksi dirinya akan digagalkan sejak awal.

Lakso adalah salah satu pegawai yang aktif menolak revisi Undang-Undang KPK pada 2019.

Lakso menceritakan mendapatkan perlakuan berbeda dengan dua orang lainnya saat wawancara.

Dia bilang diwawancara selama 3 jam.

Dia juga ditanya soal sikapnya terhadap revisi UU KPK.

Dia baru tahu bahwa dirinya tidak lolos sehari sebelum dipecat pada 30 September 2021.

Lakso menjadi pegawai KPK terakhir yang tidak lolos TWK dan dipecat.

Pada 30 September 2021, 57 pegawai KPK datang ke kantornya untuk menyelesaikan administrasi dan mengembalikan barang.

Karena mendengar kabar dadakan pemecatannya, Lakso baru benar-benar membereskan barang-barangnya hari ini.

Mengenakan kemeja kota-kotak berwarna krem, Lakso keluar dari gedung Merah Putih pukul 13.00 WIB.

Membawa sekotak barang pribadinya, dia berjalan meninggalkan gedung yang sudah dihuninya sejak 2015.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan