Tegaskan Partai Buruh Tak Terapkan Dinasti Keluarga, Said Iqbal: Ini Partai Rakyat
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menegaskan bahwa partai yang kembali dibentuk tersebut tidak menerapkan dinasti keluarga.
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Buruh Said Iqbal menegaskan bahwa partai yang dibentuk kembali tersebut tidak menerapkan dinasti keluarga.
"Ini bukan partai dinasti, ini bukan partai keluarganya Iqbal atau Sonny, ini bukan partai yang hanya karena orang punya uang, bisa memiliki partai, tidak. Ini partai rakyat," kata Iqbal saat bicara di Kongres Partai Buruh secara virtual, Selasa (5/10/2021).
Menurutnya, semua kader Partai Buruh memiliki hak dan suara yang sama. Dia tak ingin ada konflik dalam partai.
"Rangkul, cari jalan yang terbaik. Kita ingin bekerja bukan sekedar jabatan," katanya
Iqbal menambahkan Partai Buruh memiliki target dalam 1 sampai 2 bulan ke depan, yakni menggandeng semua buruh di 34 provinsi.
Selain itu, Partai Buruh juga segera melengkapi administrasi verifikasi KPU agar bisa ikut Pemilu 2024.
"Selamat berjuang dan saya targetkan setelah kongres ini, 1 bulan, 2 bulan, 1 bulan paling cepat, 2 bulan paling lambat, 100 persen provinsi penuh semua," katanya.
Baca juga: Partai Buruh Klaim Punya Basis Konstituen 10 Juta Orang Lebih
"Lebih dari 75 persen kabupaten/kota di setiap provinsi penuh semua. Ini yang paling berat, paling berat, 50 persen kecamatan di tiap-tiap kabupaten/kota penuh semua, saya tanya saudara siap untuk memenuhi itu?" kata Iqbal yang kemudian dijawab seluruh kader Partai Buruh.
Klaim punya 10 juta konstituen

Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengklaim bahwa jumlah konstituen Partai Buruh di seluruh Indonesia lebih dari 10 juta orang.
"Basis anggota kami, termasuk keluarga, termasuk pemilih, lebih dari 10 juta orang, beda dengan Partai Buruh yang lama, beda dengan parpol baru tidak berdasarkan basis partai yang jelas, kami hadir berdasarkan basis konstituen yang jelas," kata Iqbal dalam konferensi pers Kongres Partai Buruh secara virtual, Selasa (5/10/2021).
Dia menambahkan basis itu terdiri dari sejumlah basis kelas pekerja, di antaranya kelas-kelas petani, kelas buruh, kelas nelayan, kelas supir, hingga kelas guru.
Selain itu, Iqbal merinci bagaimana basis konstituen yang berasal dari 11 organisasi kerakyatan yang di dalamnya ada 4 konfederasi buruh terbesar.
"Pertama KSPSI yang dipimpin Andi Gani Nina Wea. Kemudian KSPI yang saya pimpin sendiri. Kemudian KSBSI yang dipimpin Yohanes Darta Pakpahan. Keempat KPBI yang dipimpin oleh Ilhamsyah," tambahnya.
Baca juga: Dasco Sebut Partai Buruh Berpeluang Besar Lolos PT 4 persen
Ditambah, Iqbal mengatakan empat konfederasi itu memiliki federasi di bawahnya yang tersebar.
"KSPI ada 2,2 juta orang, KSPSI Andi Gani jauh lebih besar hampir 3 juta buruh. Kemudian di KSBSI jumlahnya kurang lebih 200 ribuan orang, di KPBI jumlahnya lebih dari 50 ribu mendekati 100 ribu, SPI menyebar di 25 provinsi aliansi-aliansi tani," tambahnya.
Iqbal menambahkan Partai Buruh memiliki target dalam 1-2 bulan ke depan, yakni menggandeng semua buruh di 34 provinsi.
Selain itu, Partai Buruh juga segera melengkapi administrasi verifikasi KPU agar bisa ikut Pemilu 2024.
"Selamat berjuang dan saya targetkan setelah kongres ini, 1 bulan, 2 bulan, 1 bulan paling cepat, 2 bulan paling lambat, 100 persen provinsi penuh semua," katanya.
Komentar Wakil Ketua DPR
Sejumlah organisasi atau serikat pekerja berencana menghidupkan kembali Partai Buruh untuk bersaing pada Pemilu 2024.
Partai Gerindra menyambut baik rencana kehadiran kembali Partai Buruh dalam perpolitikan di Indonesia.

"Yang pertama kami apresiasi dan menyambut baik KSPI yang ingin menghidupkan kembali partai buruh, yang kita sudah sama-sama tahu bahwa partai buruh ini pernah juga beberapa kali mengikuti pemilu di Indonesia," kata Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/10/2021).
Dasco menilai iklim demokrasi di Indonesia akan lebih baik dengan hadirnya Partai Buruh.
Sebab, nantinya aspirasi pekerja dan buruh dapat ditampung diperjuangkan melalui partai.
"Aspirasi para buruh yang mereka perjuangkan itu kemudian bisa diperjuangkan semaksimal mungkin dari mulai menyampaikan aspirasi sampai dengan membentuk ataupun merevisi undang-undang," kata Wakil Ketua DPR RI itu.
"Nah oleh karena itu sekali lagi kami sampaikan aspirasi atas apresiasi kepada temen-temen pekerja, teman-teman buruh dan saya ucapkan selamat berjuang untuk menempuh jalan demokrasi," kata Dasco.
Baca juga: Said Iqbal Jadi Calon Tunggal Ketua Umum Partai Buruh
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan, kebangkitan kembali Partai Buruh akan dideklarasikan pada Senin (4/10/2021), yang direncanakan digelar di Hotel Grand Cempaka, Jakarta.
Setelah itu, Partai Buruh bakal menggelar kongres untuk mencari pemimpin baru pada 4 hingga 5 Oktober.
Said mengatakan, kepemimpinan Partai Buruh saat ini akan tetap dipimpin oleh Sonny Pudjisasono sebagai Ketua Umum dan Agus Supriadi sebagai Pelaksana Harian Sekretaris Jenderal.
"Partai Buruh yang akan dideklarasikan ulang dan akan melakukan kongres 4-5 Oktober 2021 di Jakarta adalah merupakan kelanjutan Partai Buruh yang pernah ada yang didirikan oleh Pak Muchtar Pakpahan dan Pak Sonny Pudjisasono," kata Said dalam konferensi pers virtual, Minggu (3/10/2021).
Lebih lanjut, Said mengklaim dirinya menjadi calon tunggal Ketua Umum Partai Buruh jelang penyelenggaraan kongres.
Disebutkan bahwa dirinya menjadi satu-satunya yang disepakati secara bulat untuk menjadi Ketua Umum Partai Buruh.
"Memang mungkin bisa saja nanti sampai dengan nanti kongres ada yang bertambah, tapi bulat sampai hari ini baru satu nama yang disepakati untuk disetujui kongres yaitu saudara Said Iqbal dari KSPI, Presiden KSPI," ucap Said.
Sebagai informasi, sejumlah organisasi atau serikat pekerja berencana menghidupkan kembali Partai Buruh untuk bersaing pada Pemilu 2024.
Setidaknya ada empat konfederasi besar yang akan menghidupkan partai ini, yakni KSPI, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), dan Konfederasi Perjuangan Buruh Indonesia (KPBI).
Selain itu, ada 50 federasi serikat buruh, serikat petani, dan organisasi guruh yang juga akan ikut tergabung dalam partai tersebut. (*)