Kamis, 4 September 2025

Bursa Capres

NasDem: Konvensi Capres 2024 Jika Koalisi Sudah Terbentuk

Kongres Partai NasDem mengamanatkan kepada pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk menggelar konvensi pada tahun 2022. 

Editor: Johnson Simanjuntak
Istimewa
Wakil Ketua Umum DPP Partai Nasdem, Ahmad Ali, saat rapat konsolidasi Partai NasDem se-Provinsi Kepulauan Riau, Senin (16/12/2019) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kongres Partai NasDem mengamanatkan kepada pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk menggelar konvensi pada tahun 2022. 

Tujuan konvensi untuk menjaring calon presiden (capres) yang bakal diusung di Pemilu 2024.

Namun, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali mengatakan tidak ingin konvensi yang digelar hanya untuk pencitraan atau peningkatan elektabilitas saja. 

NasDem, kata Ali, mengharapkan konvensi yang sungguh-sungguh untuk mencari calon pemimpin negeri ini.

Bukan lucu-lucuan atau abal-abal yang hanya sekadar menaikkan popularitas partai. 

Karena itu, ungkap Ali, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menginginkan dalam melakukan konvensi dengan syarat bahwa Partai NasDem sudah memiliki mitra koalisi. 

Baca juga: NasDem Berkomitmen Berikan Edukasi Politik ke Pemilih Milenial di Pemilu 2024

"Konvensi adalah ajang mencari pemimpin negeri ini, kader terbaik yang dimiliki bangsa ini. Maka, prasyarat itu (koalisi) harus terpenuhi," kata Ahmad Ali dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/10/2021).

Ia menjelaskan bahwa yang diberikan amanat penuh untuk menentukan arah koalisi adalah Surya Paloh.

Karena Paloh merupakan ketua umum yang punya kewenangan dan otoritas menentukan koalisi yang akan dijalani. 

Lebih jauh, politisi yang pernah menjadi pengurus HMI Palu, Sulawesi Tengah ini menerangkan karena sifat konvensi adalah menyiapkan panggung, jadi ketika koalisi terbentuk bukan lagi konvensi Partai NasDem namanya melainkan konvensi koalisi. 

Ali memprediksi konvensi akan lebih menarik kalau sudah memenuhi syarat pencapresan.

Banyak tokoh bangsa dan anak negeri yang punya komitmen dan integritas melihat Indonesia lebih baik ke depan, tapi kemudian terkendala karena tidak memiliki partai politik. 

Tentunya, kendala seperti ini harus difasilitasi oleh Partai NasDem, sehingga orang-orang yang potensial dan mempunyai mimpi untuk membangun negeri ini memperoleh kesempatan, dan tidak dimonopoli oleh kader parpol saja.

"Budayawan, akademisi, aktivis, silakan saja. Kita tidak bisa mengklaim bahwa hanya orang partai yang terbaik atau berhak membangun negeri ini. Semua anak negeri punya hak yang sama membangun negeri ini," ujar Ali.

Disinggung mengenai kriteria partai koalisi, Ketua Fraksi Partai NasDem itu membeberkan, kriteria umum adalah ideologi. 

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan