Minggu, 24 Agustus 2025

Erick Thohir Kecam Bos BUMN yang Tak Mau Transformasi: Saya Pastikan Ganti, Sudah Banyak Terjadi

Menteri BUMN Erick Thohir kecam bos BUMN yang tak mau ikut transformasi: Saya Pastikan Ganti, Sudah Banyak Terjadi.

Penulis: Shella Latifa A
ist
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta para direktur utama BUMN untuk melakukan transformasi bisnis.

Ia bahkan mengecam akan mengganti siapapun bos perusahaan pelat merah itu, apabila tak mau ikut transformasi.

Erick pun memastikan dirinya akan memantau kinerja perusahaan BUMN satu tahun ke depan, terutama di sektor pangan.

"Mohon maaf yang tidak ikut tranformasi pastinya akan saya bongkar, akan saya ganti," ucap Erick dalam Grand Launching Produk Pangan dan Non Pangan PT RNI, Selasa (19/10/2021).

Baca juga: Erick Thohir Dinilai Berhasil Membawa Transformasi di Tubuh BUMN

Menurut Erick, penggantian bos BUMN sudah kerap terjadi karena tidak berkinerja secara baik, sehingga kecaman tersebut bukan lah sekadar omongan belaka.

Erick menekankan, penggantian dirut BUMN bukan karena penilaian secara subjektif, namun melihat dari hasil kinerjanya.

"Ini sudah terjadi di banyak BUMN, jadi enggak kaleng-kalengan. Saya pastikan ganti, bukan karena suka tidak suka," lanjutnya.

PROGRAM MAKMUR - Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) didampingi Dirut PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Tri Wahyudi Saleh (kiri) dan Dirut PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Arief Prasetyo Adi (kanan) meninjau penanaman jagung program Makmur di Desa Muara Putih, Lampung, Sabtu (16/10/2021). Erick Thohir mengatakan program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (Makmur) memberikan banyak manfaat serta kemudahan bagi para petani tanah air dan BUMN fokus pada 40 ribu hektare untuk 28 ribu petani. TRIBUNNEWS.COM/IST
PROGRAM MAKMUR - Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) didampingi Dirut PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Tri Wahyudi Saleh (kiri) dan Dirut PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Arief Prasetyo Adi (kanan) meninjau penanaman jagung program Makmur di Desa Muara Putih, Lampung, Sabtu (16/10/2021). Erick Thohir mengatakan program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (Makmur) memberikan banyak manfaat serta kemudahan bagi para petani tanah air dan BUMN fokus pada 40 ribu hektare untuk 28 ribu petani. TRIBUNNEWS.COM/IST (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Baca juga: Dapat Dukungan Presiden, Erick Thohir Tak Perlu Ragu Benahi BUMN Bermasalah

Menteri BUMN itu mengatakan, beberapa waktu lalu mengadakan pertemuan dengan Presiden, sekitar 20 jajaran dirut BUMN ikut dalam acara tersebut.

Dikatakannya, sekitar 30-40 persen dari 20 dirut tersebut dipilih oleh menteri sebelumnya.

"Dari 20 itu 30-40 persen leadership yang dipilih oleh menteri sebelumnya, tidak saya ubah."

"Karena kita me-managing sesuatu itu, bukan karena suka dan tidak suka, tetapi hasilnya yang saya lihat."

"Tidak mungkin kita bicara tranformasi BUMN hanya sekadar banner, tetapi harus hasilnya," jelas Erick.

Baca juga: Komisi VI DPR Dorong Perbaikan Perusahaan Pelat Merah Melalui Revisi UU BUMN

Erick menjelaskan betapa pentingnya transformasi BUMN dapat memberikan hasil yang baik.

Hal tersebut terbukti dari konstribusi Kementerian BUMN memberikan pemasukan pendapatan negara sebanyak Rp 377 Triliun di tahun 2020, yang saat itu juga terkena dampak pandemi Covid-19.

"Karena transformasi, efisiensi, dan kita pastikan kita ikuti satu per satu. Tranformasi human capital juga terus kita dorong," imbuh dia.

Jokowi Jengkel, Minta Perusahaan BUMN Segera Tranformasi

Sebelumnya diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyoroti kinerja perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Ia meminta seluruh BUMN untuk mampu bersaing dalam kancah internasional.

Menurut Jokowi, cara tepat BUMN segera go global yakni dengan mulai beradaptasi pada model bisnis era kini, seiring perkembangan teknologi hingga dampak kondisi pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat pertemuan dengan para Direktur Utama BUMN, Kamis (14/10/2021).

"Ini kita mau bawa BUMN go global, bersaing di internasional."

"Jadi, ya mulai harus menata, adaptasi pada model bisnisnya, teknologinya, paling penting ini."

"Dunia sudah kayak gini, revolusi industri 4.0, disrupsi teknologi, ada pandemi," ucap Jokowi, Sabtu (16/10/2021), dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.

Baca juga: Lewat Program Makmur, Menteri BUMN Minta Pupuk Indonesia Lakukan Pendampingan Petani

Jokowi mengaku jengkel, ada BUMN yang tak menunjukkan perkembangan bisnis.

Ia pun tak segan-segan mengecam menutup BUMN yang tak menunjukkan perbaikan.

"Jadi kalau saudara tidak merespon, dengan adaptasi tidak cepeat-cepatnya. Kalau pak Menteri (Erick Thohir) sampaikan kepada saya. Pak ini ada perusahaan sepeti ini, kondisinya BUMN."

"Kalau saya, langsung tutup saja. Enggak ada selamat-selamatin kalau sudah kayak gini," tegas Jokowi.

Jokowi Sebut Indonesia akan Jadi Negara Ekonomi 4 Besar Dunia, Minta BUMN Berikan Profesionalisme Kerjanya (Tangkap Layar Youtube Sekretariat Presiden) Jumat, 16/10/2021
Jokowi Sebut Indonesia akan Jadi Negara Ekonomi 4 Besar Dunia, Minta BUMN Berikan Profesionalisme Kerjanya (Tangkap Layar Youtube Sekretariat Presiden) Jumat, 16/10/2021 (Tangkap Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Baca juga: Sebut Indonesia akan Masuk Ekonomi 4 Besar Dunia, Jokowi Minta BUMN Siapkan Profesionalisme Kerja

Dikatakannya, langkah lain agar BUMN bisa beradaptasi juga dengan bekerja sama dan berkolaborasi dengan perusahaan dunia lainnya.

Jokowi menaruh harapan pada para pimpinan BUMN yang menurutnya sudah terpilih dan mampu membawa bisnis ke arah lebih baik.

"Kalau mau cepat, kita beradaptasi itu, cara yang paling cepat adalah berpartner."

"Perusahaan global mana yang paling baik, ajak, pasti mau itu dengan kita," kata dia.

Baca juga: Bisa Lari Semua, Jokowi Minta Alur Kerja Pemerintahan yang Kompleks Tidak Diterapkan di BUMN

Selain itu, Jokowi juga mewanti-wanti BUMN untuk memperhatikan faktor ekonomi dan tingkat efisiensi dari investasi atau internal rate of return (IRR).

"Karena apa pun BUMN ini adalah perusahaan negara, social impact-nya dihitung juga. "

"Dan yang paling penting, review terus ekonominya. Berhitung, kalkulasi."

"Sehingga kita bisa tahu pertumbuhan ke depan itu akan seperti apa," jelasnya.

Kemudian, presiden menyampaikan, suatu perusahaan harus menyiapkan SDM dan ekosistem bisnis baru agar bisa bertahan pada era revolusi industri 4.0 ini.

"Yang namanya transformasi bisnis, yang namanya adaptasi teknologi sudah menjadi keharusan dan tidak bisa tidak. Kita hanya hitungan kita, kita ini balapan,” pungkas dia.

(Tribunnews.com/Shella Latifa)

Berita lainnya terkait BUMN dan Erick Thohir

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan