Kamis, 11 September 2025

Nadiem Makarim Ajak Pimpinan Perguruan Tinggi Menjadi Duta Kampus Merdeka

Mendikbudristek Nadiem Makarim, berharap semakin banyak pimpinan perguruan tinggi dapat menjadi Duta Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

tangkapan layar
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Makarim, berharap semakin banyak pimpinan perguruan tinggi dapat menjadi Duta Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Nadiem mengapresiasi pimpinan perguruan tinggi yang proaktif memberikan dukungan terhadap perubahan sistem pendidikan tinggi yang didorong MBKM.

“Saya berharap para pimpinan perguruan tinggi dapat menjadi duta Kampus Merdeka. Lakukan diskusi terbuka, sampaikan makna MBKM, bekali dengan informasi baik, dan dukung perubahan. Laksanakan supaya kampus kita bisa lebih merdeka," kata Nadiem melalui keterangan tertulis, Minggu (24/10/2021).

“Saya apresiasi pimpinan perguruan tinggi implemetasikan program MBKM,” ajak Menteri Nadiem.

Mendikbudristek menginginkan agar tidak ada lagi sekat-sekat antara falkutas, sekat-sekat antara prodi, sekat-sekat antara universitas, dan sekat antara dunia akademik, dunia industri, serta dunia riset.

Baca juga: Nadiem Makarim: Kampus Merdeka Dorong Perguruan Tinggi Terus Ciptakan Inovasi Baru

"Sekarang benar-benar semua menjadi tempat pembelajaran untuk mahasiswa dan dosen, serta kampus menjadi pusat perbauran dari berbagai sektor. Itulah Kampus Merdeka," ucap Nadiem.

Menurutnya  saat ini banyak mahasiswa berkuliah di bidang yang tidak sesuai dengan minat dan bakatnya.

Maka, MBKM dirancang khusus untuk dapat membekali mahasiswa untuk belajar dari berbagai disiplin ilmu yang relevan dengan minat dan kebutuhannya memasuki dunia kerja.

Dalam memasuki dunia kerja, mahasiswa yang baru lulus tidak hanya mengandalkan satu disiplin program studi (prodi), tetapi membutuhkan dua atau tiga disiplin prodi.

"Berikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan keilmuannya ke prodi lain di luar prodi yang dipilih," ujar Nadiem.

Mendikbudristek mengimbau agar para Rektor, Dekan, dan Kepala Program Studi (Kaprodi) di perguruan tinggi agar tidak membatasi mahasiswa dalam mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, termasuk pemenuhan konversi program sebesar 20 sks.

"Jangan pula mempersulit mahasiswa yang ingin belajar dan kredit semester di luar jurusannya. Pasalnya, zaman semakin maju dan mahasiswa tidak hanya butuh satu disiplin ilmu untuk bisa sukses dalam dunia kerja," ucap Nadiem.

Para pimpinan perguruan tinggi, menurutnya, dapat turun langsung menjelaskan ke Kaprodi untuk mulai menyusun dan memadatkan semua prodi kedalam lima semester.

"Kalau tiga semester boleh di luar prodi, prodinya segera dipadatkan masuk ke dalam lima semester,” ujar Nadiem.

Saat ini, kata Nadiem, total mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam program-program di luar kampus yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek ada sekitar 50 ribu mahasiswa di semester pertama tahun 2021.

"Target kita tahun depan tiga kali lipat dari itu. Kita menginginkan 150 ribu mahasiswa berpartisipasi,” ujar Nadiem.

Nadiem optimistis sistem pendidikan tinggi yang didorong MBKM akan menjadi contoh bagi negara-negara lain.

Menurutnya, belum ada negara yang menerapkan sampai dua semester digaransi bisa belajar di luar prodi.

"Mungkin Indonesia menjadi negara pertama dimana semua perusahaan, yayasan, dan lainnya itu bisa menjadi mini universitas. Kalau kita bisa bersama-sama melewati masa transisi ini, maka Indonesia akan menjadi contoh perguruan tinggi di dunia," pungkas Nadiem.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan