Penangkapan Terduga Teroris
Keterlibatan 5 Terduga Teroris yang Diamankan Densus 88 di Jatim Terungkap, Ada Instruktur Menembak
terungkap keterlibatan lima terduga teroris yang diamankan Densus 88 di sejumlah wilayah di Jawa Timur.
Penulis:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Densus 88 Antiteror Polri menangkap lima terduga teroris di wilayah Jawa Timur.
Kelimanya diduga tergabung dalam kelompok teroris Jamaah Islamiyah.
Adapun terduga teroris yang ditangkap masing-masing berinisial BA, AS, dan RH alias AH, AN, dan MA.
BA ditangkap di Bojonegoro, Jawa Timur pada Selasa (9/11/2021) sekitar pukul 04.05 WIB.
Sementara itu, AS ditangkap di Gresik, Jawa Timur di hari yang sama sekitar pukul 07.04 WIB.
Lalu, RH alias AH ditangkap Kediri, Jawa Timur, setengah jam setelahnya atau sekitar pukul 07.30 WIB.
Kemudian AN dan MA masing-masing ditangkap di wilayah Kediri dan Sumenep.
Keterlibatan para terduga teroris
Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar mengungkap keterlibatan para terduga teroris yang diamankan Densus 88 di wilayah Jawa Timur.
BA diketahui merupakan orang kepercayaan salah satu pimpinan JI Abu Fatih.
"Keterlibatannya memberikan paket berisi senjata M16 kepada tersangka lainnya berinisial HP," kata Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Selasa (9/11/2021).
Kemudia AS diketahui merupakan alumni Mooro Jalur Cadet.
Dia juga dikenal sebagai instruktur Tadrib Uhud, Poso.
Baca juga: Yayasan Teroris JI Diduga Tebar Kotak Amal di Minimarket Hingga Masjid Untuk Cari Dana
Kemudian, dia juga Ketua Takwiyah Qodimah 2008-2011 dan Takwiyah Rodifah 2012.
AS juga diketahui sebagai Instruktur Tadrib Kolaka 1 dan 2 tahun 2011.
Tak hanya itu, dia juga berperan sebagai pelatih atau instruktur Latihan Jasadiyah atau tactical, survival, dan menembak PCP dan rakitan.
Berikutnya, takwiyah di Cubanrois dan Cemoro Kandang.
"Selanjutnya, AS mengikuti Turba Tajhiz Bitonnah di Surabaya Jatim dan Ketua Korda Surabaya Masa JI Darurat (Tim Lajnah) tahun 2021," ungkap dia.
Baca juga: Geledah Rumah Terduga Teroris di Kediri, Densus 88 Amankan Puluhan Buku Jihad dan 3 Unit Laptop
Kemudian untuk RH alias AH, keterlibatannya adalah menjadi koordinator keberangkatan Justin dari Kediri ke Jambi pada Agustus 2020.
Kemudian, fasilitator pengamanan Madlubin atau pelarian atas nama J dan IR ke Jambi.
Lalu, dia juga menjabat sebagai pengasuh di Lembaga Pemberdayaan Dana Umat) Baitul Hikmah Kediri.
"Keterlibatannya juga terkoneksi dengan AG alias HA Jambi," katanya.
Terpisah, Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengungkap keterlibatan AN dan MA.
AN merupakan fasilitator pengamanan madlubin atau pelarian tersangka teroris atas nama Justin dan Ibnu Rois ke Jambi.
Baca juga: Legislator PKB Dukung Densus 88 dan BNPT Terus Berantas Para Pelaku Terorisme
Selain itu, dia menjabat sebagai pengasuh di Lembaga Pemberdayaan Dana Umat Baitul Hikmah Kediri.
"Terkoneksi CDR dengan Agung alias Havid Jambi yang ditangkap," jelasnya.
Kemudian, kata Ramadhan, tersangka MA merupakan tersangka teroris yang masuk ke dalam struktur organisasi Jamaah Islamiyah.
Dia merupakan anggota JI Korda Sumenep, Madura.
"Sebagai tuan rumah dan sekaligus peserta dalam pertemuan dengan tim laznah dirumahnya sendiri di Jalan Dr Cipto I D no.03 Sumenep Madura, pada bulan Juni 2020," jelas dia.
Puluhan buku jihad di rumah AS
Densus 88 Antiteror Polri pun melakukan penggeledahan terhadap rumah terduga teroris di Jalan Kumala, Perumahan Kota Baru Driyorejo, Desa Petiken, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Selasa (9/11/2021).
Diketahui rumah yang digeladah merupakan kediaman terduga teroris berinisial AS.
Dari penggeledahan yang dilakukan, Densus 88 bersama aparat gabungan berhasil menyita sejumlah buku jihad dan 3 unit laptop dari kediaman AS.
Sarpan (61), Ketua RT di lingkungan tempat AS tinggal mengaku dirinya menyaksikan penggeledahan yang dilakukan Densus 88 Antiteror Polri.
Baca juga: Terduga Teroris Petinggi JI di Lampung Ditangkap, Karyawan : Sedang Ngolong Benerin Mobil Pelanggan
"Saya hanya menyaksikan saja, total sekitar 60 buku jihad sama tiga laptop yang dibawa polisi," ucap Sarpan, Selasa (9/11/2021).
Buku jihad itu diangkut petugas dengan membawa tiga kardus.
Kemudian, tas berisi tiga laptop milik AS dibawa petugas.
Saat penggeledehan, petugas menyisir rumah AS.
Saat itu, di rumah AS hanya ada istri, dua anak dan mertua.
"Disisir semuanya, masuk kamar-kamar, lemari dan lainnya. Istrinya ngomong tidak tahu kalau suaminya punya buku seperti ini," terangnya. (Tribunnews.com/ surya.co.id/ Igman Ibrahim/ Willy Abraham)