Senin, 13 Oktober 2025

Gunung Semeru Erupsi

Ini Dampak Kesehatan yang Dialami Korban Erupsi Gunung Semeru

BNPB melaporkan setidaknya 14 orang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021).

SURYA/Hayu Yudha Prabowo
DAMPAK LETUSAN SEMERU - Relawan mengevakuasi warga untuk dibawa ke pengungsian di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Minggu (5/12/2021). SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  BNPB melaporkan setidaknya 14 orang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021).

Selain itu, banyak korban selamat yang mengalami luka bakar hingga 80 persen

Berkaitan dengan hal itu, Ketua Perhimpunan Bedah Plastik Indonesia dr Najat memberikan penjelasannya.

Ada dugaan belasan korban yang meninggal dunia karena menghirup hawa panas yang menyebabkan gangguan pernapasan.

Kesulitan bernapas itu membuat kondisi seseorang sangat cepat meninggal.

"Paling cepat mematikan itu karena ada gangguan jalan nafas," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (6/12/2021).

Baca juga: Daftar Korban Gunung Semeru Berhasil Diidentifikasi, Ada 8 Orang, 5 Merupakan Warga Pronojiwo

Kemudian korban juga mengalami luka bakar yang  hampir seluruh badan.

Semakin lama seseorang kontak dengan sumber panas maka semakin dalam luka bakar yang dialami.

Kondisi ini membuat pembengkakan di seluruh badan.

Akibatnya terjadi kekurangan cairan dan harus segera ditangani.

"Kondisi kekurangan cairan ini kita sebut sebagai syok, karena pembuluh darah membengkak itu jadi kekurangan cairan," ujarnya.

Sehingga pada kejadian seperti ini pengelolaan tahap awal adalah memberikan oksigen dan cairan.

"Bukan masalah luka-luka bakarnya  cairan dan oksigen itu yang dijaga. Kegawatan ini sudah tertangani baru kita masuk ke pengelolaan luka bakar," kata dia.

Klasifikasi Luka Bakar

Ia pun menjelaskan klasifikasi luka bakar yakni luka bakar ringan, sedang, dan berat.

Luka bakar ringan biasanya terjadi kecelakaan di rumah tangga. Misalnya tersiram air panas, kena minyak panas.

"Jadi luka bakar ringan ini, tidak luas dan lukanya tidak dalam. Kasus seperti itu tidak perlu perawatan di rumah sakit cukup dikelola dengan memberikan obat sesuai kebutuhan yang misalkan nanti  salep untuk mempercepat penyembuhan luka," ungkapnya.

Kemudian, kategori luka sedang sampai berat penanganannya tergantung kepada luas luka dan kedalaman luka bakar.

"Dikatakan luka berat jika luas luka pada dewasa diatas 20 persen dan anak-anak di atas 10 persen," ungkapnya.

Penanganan seseorang yang mengalami luka bakar serius adalah upaya operasi cangkok kulit atau tandur kulit.

Proses ini adalah menempelkan kulit yang masih baik ke di area kulit yang terbakar.

"Kalau luas maka membutuhkan penanganan operasi berulang kali. Kalaupun dia sembuh pun dia sembuh maka ada kemungkinan potensi cacat," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved