Minggu, 17 Agustus 2025

Diduga Bukan Erupsi, Penyebab Bencana Semeru Diperkirakan Akibat Guguran Kubah Lava yang Longsor

Vulkanolog sebut istilah yang tepat untuk kondisi Semeru saat ini bukanlah erupsi, melainkan guguran kubah lava yang menghasilkan awan panas guguran.

AFP/JUNI KRISWANTO
Vulkanolog sebut istilah yang tepat untuk kondisi Semeru saat ini bukanlah erupsi, melainkan guguran kubah lava yang menghasilkan awan panas guguran.(Photo by Juni Kriswanto / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Ahli vulkanologi, Surono menjelaskan soal peristiwa bencana Gunung Semeru yang menerjang Kawasan Kabupaten Lumajang dan juga Kabupaten Malang.

Menurut pengamatan Surono, peristiwa yang terjadi Sabtu (4/12/2021) itu bukanlah erupsi Gunung Semeru.

Istilah yang tepat untuk kondisi saat ini, kata Surono bukanlah erupsi, melainkan guguran kubah lava yang menghasilkan awan panas guguran.

Awan panas yang keluar dari Gunung Semeru ini sesungguhnya adalah awan panas dari lava yang membeku di kubah, tapi masih ada api yang menyala.

Gunung Semeru, kata Surono memang mengeluarkan lava terus menerus, hingga membentuk kubah lava.

Lama-kelamaan, kubah lava ini semakin membesar dan tidak stabil.

Baca juga: Ramalan Jayabaya, Erupsi Semeru dan Analisis Supranatural Permadi

Baca juga: Pengurus Besar Wushu Indonesia Pimpinan Airlangga Hartarto Serahkan Bantuan ke Korban Erupsi Semeru

Sehingga rawan pecah dan longsor ke kawasan sekitar Gunung Semeru.

"Kubah itu adalah lava yang sudah membeku, tapi di dalamnya ada yang masih encer dan gasnya kaya."

"Maka begitu longsor terpiculah gas yang di dalam kubah itu keluar, membentuklah awan panas dan itu yang paling berbahaya di Semeru."

"Karakter erupsi Gunung Semeru itu berupa material pijar, berupa debu, dan sebagainya. Itu hanya jatuh disekitar kawah, untuk membentuk tubuh Gunung Semeru."

"Oleh karena itu Gunung Semeru menjadi tinggi dan besar karena materialnya tidak dibuang kemana-kemana." Jelas Surono dikutip dari Kompas Tv, Kamis (9/12/2021).

Situasi ini, kata Surono berbeda dengan situasi saat awan panas berasal dari hasil letusan.

"Kalau awan panas dari proses letusan dia (awan panas itu) akan mengarah ke segala arah."

"Tidak mengarah ke besuk Kobokan, Besuk Sat dan tidak mengarah ke Prono Jiwo."

Baca juga: Tak hanya Ilustrasikan Rumini Korban Erupsi Semeru, Uky Tantra juga Ilustrasikan Zaki, Anak Rumini

"Bukan awan panas (hasil) letusan seperti Merapi tahun 2010. Itu (di Merapi adalah) awan panas (akibat) adanya erupsi."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan