Rabu, 27 Agustus 2025

Prabowo soal Elektabilitas Terus Tinggi sebagai Capres: 2024 Masih Jauh

Prabowo juga tidak bicara soal dirinya yang terus berada di posisi tertinggi dalam hasil di sejumlah lembaga survei

Penulis: Reza Deni
Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto menjawab soal dirinya yang kembali dicalonkan oleh jajaran Gerindra dan ormas sayapnya Tunas Indonesia Raya (Tidar) sebagai capres pada Pemilu 2024 mendatang

"Ya kita lihatlah masih jauh 2024," kata Prabowo seusai membuka Kongres ke-3 Tunas Indonesia Raya (Tidar) di Hotel Grand Sahid Jakarta, Jumat (17/12/2021).

Prabowo juga tidak bicara soal dirinya yang terus berada di posisi tertinggi dalam hasil di sejumlah lembaga survei.

"Kita tidak berbicara dulu ya, nanti saja," pungkasnya.

Sebelumnya, Hasil survei Indopol terkait elektabilitas calon presiden (capres) 2024 menunjukkan, nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menempati posisi pertama. 

Baca juga: Kembali Pimpin IPSI, Prabowo Subianto Ingin Pencak Silat Masuk Olimpiade

Direktur Eksekutif Indopol Survey and Consulting Ratno Sulistiyanto menjelaskan, Prabowo Subianto memiliki tingkat elektabilitas sebesar 17,24 persen. 

"Dalam pertanyaan semi terbuka, dari 23 nama yang disodorkan ke publik, Prabowo Subianto memiliki popularitas tertinggi dan sudah hampir maksimal (91,30 persen) dengan tingkat kedisukaan publik 

sebesar 72,28 persen dan akan dipilih sebesar 17,24 persen," kata Ratno kepada wartawan, Minggu (12/12/2021). 

Sementara itu, di posisi kedua terdapat nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan tingkat elektabikitas hampir sama dengan Prabowo yakni sebesar 17,15 persen. 

Posisi ketiga adalah Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan dengan keterpilihan sebesar 13,58 persen. 

Kemudian ada ada nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan persentase 5,37 persen, Sandiaga S Uno dengan 5,28 persen. 

"Sementara nama-nama lain mendapatkan apresiasi di bawah 5 persen," ujarnya. 

Adapun penelitian ini menggunakan metode Survei. Data-data kuantitatif bersumber dari survei pendapat masyarakat dengan instrumen kuesioner. 

Pengambilan sampel dengan cara multistage random sampling dimana jumlah responden tiap Provinsi di wilayah Indonesia diambil secara proporsional berdasarkan proyeksi Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2020 (BPS RI 2020). 

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan