Selasa, 19 Agustus 2025

Virus Corona

Sikapi Prediksi Puncak Omicron, Luhut Sebut Tempat Publik Hanya untuk yang Sudah 2 Kali Vaksin

Selain pengetatan syarat masuk ke tempat publik, kata Luhut, terdapat sejumlah kebijakan yang ditetapkan pemerintah. 

Penulis: Daryono
Editor: Tiara Shelavie
KompasTV
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers, Minggu (16/1/2022). 

Waktunya Omicron dari mulai teridentifikasi hingga akhirnya mengalami puncak berkisar antara 35 sampai 65 hari.

Di negara-negara tersebut, hospitalisasinya antara 30% sampai 40% dari hospitalisasi Delta.

"Jadi walaupun kenaikannya lebih cepat dan tinggi jumlah kasusnya akan lebih banyak dan naiknya cepat, tapi hospitalisasi rendah."

"Jadi tergantung kita melihatnya dari mana, Indonesia pertama kali kita teridentifikasi adalah pertengahan Desember, tapi kasus kita mulainya di awal Januari."

Baca juga: Kemenkes: Lebih dari 1,4 Juta Warga Indonesia Telah Mendapatkan Suntikan Vaksin Booster Covid-19

"Itu yang memang harus dipersiapkan oleh masyarakat," sambung Menkes.

Kendati demikian, masyarakat diimbau untuk tidak perlu panik.

"Kalau ada kenaikan jumlah kasus yang cepat dan banyak tidak usah panik."

"Kita (pemerintah) akan terus pantau dan monitor ketat hospitalisasinya," kata Menkes.

Untuk diketahui, sebagian besar  transmisi lokal itu terjadi di DKI Jakarta

"Jadi kita memang harus mempersiapkan khusus DKI Jakarta sebagai medan perang pertama menghadapi Omicron."

"Beberapa hal yang tadi menjadi arahan bapak Presiden (walaupun kemungkinan melonjaknya kasus) ada, kita tidak usah panik tapi kita tetap harus hati hati an waspada," pinta Menkes.

Menkes juga meminta masyarakat untuk meningkatkan prokes, khususnya di Jakarta.

Termasuk juga penggunaan pedulilindungi juga harus diperketat.

Baca juga: Panduan Memilih Vaksin Booster: Cek Dulu Jenis Vaksin Dosis Pertama dan Kedua

Testing, tracing dan isolasi terpusatnya harus kembali ditingkatkan.

Juga dianjurkan untuk tidak berkerumun dan tidak mobilitas yang terlampau banyak.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan