Virus Corona
Covid-19 Terus Bermutasi, Begini Cara Kerja Tes PCR untuk Tetap Bisa Mendeteksi Virus
Apakah dengan munculnya varian serta subvarian Covid-19 itu, alat tes PCR masih akurat untuk mendeteksi?
Penulis:
Arif Tio Buqi Abdulah
Editor:
Tiara Shelavie
Jika menggunakan PCR dengan lebih dari 1 target gen pada Omicron, maka hasil yang dimunculkan adalah gen S tidak terdeteksi, sementara gen lain terdeteksi.
Lebih jelasnya, PCR dengan target gen S, N, dan E, hanya gen S yang tidak akan terdeteksi, sementara gen E dan gen N terdeteksi. Hasil seperti ini yang disebut sebagai S gene target failure (SGTF).
Baca juga: Gejala Paling Khas yang Dialami Pasien Omicron: Gatal Tenggorokan hingga Batuk Kering
Baca juga: Ciri-ciri Gejala Varian Omicron, Menkes: Jika Ada Gejala Ringan, Segera Minum Obat
Sementara itu, saat ini sudah muncul salah satu jenis varian Omicron, yang disebut sebagai BA.2. subvarian dari Omicron.
Selain BA.2 terdapat 3 jenis varian Omicron lainnya yaitu B.1.1.529, BA.1, dan BA.3.
Yang berbeda adalah, perubahan yang terjadi pada gen S Omicron lainnya, tidak terjadi pada BA.2.
Sehingga, gen S pada BA.2 masih terdeteksi oleh PCR dan tidak memunculkan hasil SGTF. Dengan kata lain, hasil PCR Omicron BA.2 sama dengan varian lainnya meskipun BA.2 merupakan varian Omicron.
Terlepas dari banyaknya varian yang muncul, Wiku mengingatkan, hal yang terpenting untuk dilakukan adalah mengidentifikasi orang positif Covid-19 agar rantai penularan dapat diminimalisir.
Mengidentifikasi dan memisahkan orang yang terinfeksi Covid-19, menjadi langkah penting untuk mencegah meluasnya penularan yang berpotensi menimbulkan lonjakan kasus.
"Dengan memutus rantai penularan, potensi lonjakan kasus dapat dicegah. Dalam hal ini, PCR masih efektif untuk mengidentifikasi orang yang positif Covid-19 apapun variannya," pungkas Wiku.
Omicron di Indonesia
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kasus Omicron di Indonesia per hari ini sebanyak 2.980 orang.
Dari jumlah itu, 1.100 pasien telah dinyatakan sembuh.
"Dari total tersebut 1.100 orang telah dinyatakan sembuh," kata Nadia saat dikonfirmasi, Rabu (2/2/2022).
Adapun 2.980 kasus itu, terdiri dari PPLN (pelaku perjalanan luar negeri) 1.602, tranmisi lokal sebanyak 1.093 kasus dan masih diverifikasi bersumber dari mana sebanyak 285 kasus.
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menuturkan sudah ada 5 pasien Omicron yang meninggal dunia.
Ia menyebut, mayoritas mereka belum divaksinasi lengkap dan merupakan lansia.
(Tribunnews.com/Tio/Rina Ayu)