Selasa, 19 Agustus 2025

Virus Corona

Tak Hanya Digunakan di Dalam Negeri, Vaksin Merah Putih akan Didonasikan ke Negara Afrika

Presiden akan membawa vaksin karya anak bangsa itu ke perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang berlangsung hingga November 2022 di Bali.

Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Rina Ayu Pancarini
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, Senin (31/1/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Selain digunakan sebagai vaksin booster dan vaksinasi anak usia 3-6 tahun, vaksin Merah Putih hasil riset peneliti Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan Biotis Pharmaceuticals juga akan disiapkan sebagai vaksin donasi internasional.

Vaksin itu akan didonasikan kepada negara-negara yang membutuhkan vaksin.

Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menghadiri seremoni Uji Klinis Vaksin Merah Putih secara daring.

"Ini (vaksin Merah Putih) nanti akan digunakan sebagai vaksin donasi internasional dari pemerintah Indonesia," kata Budi, Rabu (9/2/2022).

Budi menyebut rencana itu sudah disetujui Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Presiden bahkan akan membawa vaksin karya anak bangsa itu ke perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang berlangsung hingga November 2022 di Bali.

"Pak Presiden sudah setuju untuk vaksin Merah Putih menjadi donasi internasional. Pak Presiden akan ikut G20. Walau kita belum negara maju, tapi tidak banyak negara yang bukan negara maju yang bisa donasi vaksinnya," kata Budi.

Ia kemudian memaparkan negara-negara yang diproyeksikan mendapat donasi vaksin Merah Putih. Di antaranya adalah negara-negara di Afrika.

Budi menyebut negara-negara di Afrika masih membutuhkan banyak bantuan vaksin lantaran banyak donasi vaksin jenis Moderna dan Pfizer tidak bisa didonasikan ke sana.

Hal itu karena vaksin Moderna dan Pfizer membutuhkan logistik dengan suhu dingin sampai -25 derajat.

"Kita melihat pergerakan vaksin di negara Afrika itu agak lambat, karena banyak donasi vaksin itu dalam bentuk Moderna dan Pfizer yang membutuhkan logistik dengan suhu dingin sampai -25 derajat. Dan kebetulan kita negara muslim, Afrika juga banyak negara muslim, mungkin itu bisa membantu," ungkapnya.

Budi menuturkan, jika segala proses uji klinis telah selesai dilakukan dan vaksin siap diproduksi, Pemerintah Indonesia akan membeli vaksin buatan anak bangsa ini untuk donasi.

Baca juga: Menkes: Vaksin Merah Putih Akan Dialokasikan untuk Booster dan Vaksin Anak

"Dengan demikian ini bukan dipakai secara lokal tapi juga internasional. Pemerintah yang akan membeli vaksinnya untuk donasi ini," tuturnya.

Untuk itu, Budi meminta kepada tim peneliti dan juga PT Biotis agar segera mungkin melakukan proses registrasi ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta melakukan publikasi riset sebanyak mungkin.

"Agar kita bisa menggunakan vaksin ini sebagai donasi, kita harus pastikan vaksin kita di kelas internasional. Kami di pusat akan membantu dan kami meminta bantuan Unair dan Biotis untuk melakukan publikasi risetnya sebanyak mungkin."

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan