Konflik Rusia Vs Ukraina
Apa Itu Invasi Militer? Berikut Pengertian, Sejarah dan Metode yang Digunakan untuk Melakukan Invasi
Inilah penjelasan mengenai apa itu Invasi Militer, lengkap beserta sejarah hingga metode yang digunakan untuk melakukan Invasi.
Penulis:
Lanny Latifah
Editor:
Nuryanti
3. Invasi Udara
Invasi melalui udara adalah penemuan abad ke-20 dan peperangan modern.
Invasi udara dilakukan dengan melibatkan pengiriman unit militer ke suatu wilayah menggunakan pesawat.
Saat pesawat mendarat, memungkinkan unit militer untuk turun dan melakukan misi mereka, atau pasukan keluar dari pesawat saat masih di udara, menggunakan parasut atau perangkat serupa untuk mendarat di wilayah yang diserang.
Berkali-kali serangan udara digunakan untuk membuka jalan bagi invasi darat atau laut, dengan tujuan mengambil alih posisi-posisi penting seperti jembatan dan perempatan, jauh di belakang garis pertahanan musuh.
Namun, invasi yang dilakukan hanya lewat udara saja belum pernah berhasil.
Masalah utamanya dalah pasokan dan bantuan personel.
Pasukan penerjun payung tidak bisa membawa persediaan yang banyak dan harus dibantu oleh pasukan darat, kemudian pasukan ini juga jumlahnya terlalu sedikit untuk melakukan serangan besar-besaran langsung.
Metode ini umumnya berkaitan dengan kemampuan untuk menargetkan area tertentu yang mungkin tidak mudah diakses melalui darat atau laut, peluang lebih besar untuk mengejutkan musuh dan struktur pertahanan yang luar biasa.
4. Meredam Perlawanan
Setelah pembatasan politik dan garis militer telah dilanggar, pengamanan wilayah atau meredam perlawanan adalah tujuan akhir dan bisa dibilang yang paling penting, dari kekuatan invasi.
Setelah mengalahkan angkatan bersenjata negara yang diinvasi, perlawanan akan terus datang dari pihak sipil dan pemberontak paramiliter.
Menghancurkan perlawanan sebuah negara yang diduduki akan sangat sulit, bahkan tidak mungkin tercapai, dan dukungan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan invasi.
Propaganda media seperti selebaran, buku, dan siaran radio dapat digunakan untuk mendorong para pejuang perlawanan untuk menyerah dan untuk mencegah orang lain bergabung dengan perjuangan mereka.
Pengamanan atau meredam perlawanan, sering disebut sebagai "pemenang hati dan pikiran", mengurangi keinginan warga sipil untuk melakukan perlawanan.