Pemindahan Ibu Kota Negara
Kepala BIN Sebut Pembangunan IKN Nusantara Terobosan Menjadi Kekuatan Ekonomi Dunia
Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara merupakan satu terobosan dalam mewujudkan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi dunia.
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara merupakan satu terobosan dalam mewujudkan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi dunia pada 2045.
Hal tersebut sejalan dengan visi Indonesia 2045 yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2019 lalu, sebagai wujud 100 tahun kemerdekaan Indonesia.
Sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, sejumlah lembaga ekonomi dan keuangan meyakini bila Indonesia sebagai emerging power akan menjadi kekuatan ekonomi dunia dalam rentang satu atau dua dekade ke depan.
Indonesia diprediksi akan melompat dari urutan ke-16 ke peringkat lima pada 2045.
Namun, karena pandemi, dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi.
Meskipun begitu, pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi berjalan cukup baik.
Baca juga: Bambang Susantono Pimpin IKN, Gus Muhaimin: Saya Yakin Beliau Mampu
“Pemulihan ekonomi nasional berjalan relatif baik. Kita berhasil mencapai pertumbuhan 3,69 persen pada 2021, lebih tinggi dibanding 2020 yang hanya 2,07 persen," kata Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan di Jakarta, Jumat (11/3/2022).
"Tapi, ini bukan angka yang memadai untuk mewujudkan Visi Indonesia 2045,” katanya.
Untuk mewujudkan hal itu, Budi Gunawan mengatakan Indonesia membutuhkan terobosan besar dan kreatifitas yang luar biasa untuk bisa tetap berada dalam peta jalan Visi Indonesia 2045.
Salah satunya, dengan keputusan besar memulai pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, tahun ini juga.
Dengan pembangunan IKN Nusantara, lanjut Budi Gunawan, jalan Indonesia untuk kembali dan melampaui level pertumbuhan sebelum pandemi menjadi terbuka.
Baca juga: Cerita Bambang Susantono dan Donny Rahajoe saat Diminta Pimpin Proyek IKN Nusantara
Indonesia akan lebih cepat memiliki model ekonomi berbasis digital sebagai pendorong pertumbuhan.
Juga mengadopsi arah ekonomi berkelanjutan, bersahabat dengan alam, dan lebih merata secara geografis.

Struktur ekonomi Indonesia saat ini secara spasial didominasi Pulau Jawa (57,89 persen), padahal potensi wilayah lain sangat besar.
“Ini penjelasan mengapa Presiden Jokowi memutuskan pembangunan IKN harus dimulai sesegera mungkin. IKN Nusantara didesain sebagai kawasan pertumbuhan baru dengan semua kriteria tadi smart, green, dan sustainable," katanya.
Menurutnya pembangunan IKN Nusantara menjadi momentum dalam mengakselerasi pembangunan nasional.
"Kita ingin memanfaatkan momentum akselerasi pembangunan nasional untuk mewujudkan Visi Indonesia 2045,” ujar Budi Gunawan.
Baca juga: Tantangan Bambang Susantono Pimpin Otorita IKN: Gaet Investor, Kelola Ekspektasi Jokowi yang Tinggi
Sementara itu, Ketua Persekutuan Adat Dayak Balikpapan, Lampang Bilung, menyatakan, pembangunan IKN Nusantara akan meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Hal tersebut dikarenakan efek dari investasi dan penciptaan lapangan pekerjaan dengan hadirnya IKN Nusantara.
"Pembangunan IKN di wilayah ini juga akan mendorong percepatan pengembangan SDM lokal, karena kami yakin tidak akan ditinggalkan. Kami didorong untuk ikut maju mengikuti kemajuan IKN Nusantara," katanya.
Hal senada dikatakan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kutai Kartanegara, Muhammad Askin Bahar.
Menurutnya, keberadaan IKN di Kaltim akan membawa perubahan besar.
"Jelas masyarakat akan mengalami perubahan, tidak hanya secara ekonomi dan teknologi, tetapi juga sosial budaya. Akan banyak sarana dan prasarana yang akan membentuk peradaban yang lebih maju, misalnya lembaga pendidikan dan pelatihan,” ujar Askin Bahar.
Sebagian dari artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Kepala BIN Tentang IKN Nusantara: Strategi Menjadi Kekuatan Ekonomi Dunia