Wacana Duet Anies-AHY di Pilpres 2024: Pasangan Unik Tapi Sulit Terealisasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muncul seruan dukungan agar Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berduet dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden 2024. 

Hal itu disuarakan sejumlah kader Demokrat saat pelantikan pengurus DPD Demokrat DKI Jakarta.

Menanggapi wacana itu, Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, Anies-AHY adalah pasangan unik, namun sulit terealisasi.

"Pasangan yang cukup unik. Namun akan sulit terealisasi. Karena Partai Demokrat hanya punya kurang lebih 6 persen, sedangkan Anies tak punya partai," kata Ujang saat dihubungi Tribun, Rabu (16/3/2022).

Ujang menyebut, bisa saja keduanya maju dalam Pilpres 2024 mendatang.

Syaratnya, kedua tokoh itu memiliki elektabilitas tinggi, sehingga partai-partai politik akan datang mendukung pencalonan mereka.

Baca juga: Anies: Semoga di Bawah Kepemimpinan Mas AHY, Partai Demokrat Makin Maju

"Jika ingin terwujud, maka kata kuncinya mereka harus memiliki elektabilitas yang tinggi. Jika keduanya memiliki elektabilitas tertinggi, maka bisa saja partai-partai akan datang," ujarnya.

Di Acara Pelantikan Demokrat DKI, Anies-AHY Diteriaki Duet Maut

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), melantik kepengurusan DPD Demokrat DKI Jakarta periode 2022-2027 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Gubernur  DKI Jakarta Anies Baswedan turut menghadiri undangan pelantikan tersebut.

Dalam acara itu, kader Demokrat yang hadir berteriak Anies dan AHY adalah duet maut.

Hal itu terjadi saat Anies beserta Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria diminta naik ke atas panggung untuk berfoto bersama, setelah AHY melantik DPD Demokrat DKI.

"Anies-AHY, Anies-AHY, Anies-AHY," teriak para pengurus.

"Anies-AHY..duet maut," lanjut pengurus yang lainnya.

Untuk diketahui, nama Anies dan AHY masuk dalam bursa pencalonan di Pemilihan Presiden 2024. 

Nama Anies bahkan masuk dalam jajaran atas calon presiden berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei.