Kamis, 14 Agustus 2025

Pengamat: Ada Dua Makna Terkait Demo Masak Tanpa Minyak Goreng yang Digelar PDIP

Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun menilai demo masak tanpa minyak goreng bisa dimaknai dua hal.

Penulis: Reza Deni
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Kader PDI Perjuangan (PDIP) sedang memasak saat mengikuti acara Demo Memasak Tanpa Minyak Goreng yang digelar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (28/3/2022). Demo memasak ini diselenggarakan berkaitan dengan pernyataan Megawati Soekarnoputri soal antrean masyarakat di tengah terjadinya kelangkaan minyak goreng. Dalam pernyataannya, Megawati mengatakan bahwa ada cara lain untuk mengonsumsi makanan selain dengan menggoreng, yakni dengan cara merebus atau mengukus yang lebih menyehatkan bagi tubuh. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

Lalu dilakukan Demo Memasak Tanpa Minyak Goreng oleh Chef Handry dan Chef Lukman dari Indonesia Chef Association (ICA)

Wiryanti menjelaskan ada 5 kategori yang dikompetisikan. Yaotu appetizer/kudapan/snack (hidangan pembuka), soup/soto, main course (hidangan utama), dessert/kue/jajanan manis (pencuci mulut).

Selain itu, ada Demo Memasak Tanpa Digoreng oleh Hevearita G. Rahayu. Masakan yang ditampilkan adalah hidangan tradisional seperti: ayam bakar kecap, oblok-oblok telur asin, sambel tempe bakar, talam labu kuning dan lodeh sukun.

Juga Demo Pembuatan Minyak Kelapa oleh Fajar Gegana, Wakil Bupati Kulonprogo dan oleh APJI Banten sebagai alternatif minyak buatan sendiri.

“Melanjutkan kepedulian dan kepekaan Bung Karno tentang masakan, maka demo Memasak Tanpa Minyak Goreng menjadi alternatif dalam menghasilkan masakan yang berbahan baku lokal, murah dan bergizi sekaligus solusi membentuk bangsa yang kuat dan cerdas,” kata Wiryanti.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan