Rabu, 3 September 2025

Lebaran 2022

3 Tahun Absen Halalbihalal, Momen Jelang Pensiun Anies Baswedan Jabat Tangan Pegawai Pemprov DKI

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak bisa menutupi rasa bahagianya bisa kembali berjabat tangan dalam halalbihalal bersama pegawai di DKI.

Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/PEBBY ADE LIANA
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggelar halalbihalal dengan pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Senin (9/5/2022). 

"Jadi saya bulan Oktober besok kalau tidak ada halangan, tidak ada perubahan, itu selesai," ujarnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengisi ceramah Tarawih Ramadan dengan tema menjadi Manusia Bernilai Menyongsong Indonesia Memimpin Dunia 2045 di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Kamis (7/4/2022).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengisi ceramah Tarawih Ramadan dengan tema menjadi Manusia Bernilai Menyongsong Indonesia Memimpin Dunia 2045 di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Kamis (7/4/2022). (Istimewa)

Selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak 2017 lalu, Anies mengklaim sudah mengerjakan beragam program yang kini bisa dirasakan manfaatnya.

"Selama empat setengah tahun ini dijalani, alhamdulillah ketenangan dan keteduhan itu dibangun," kata Anies.

"Kalau bapak ibu sekalian, dan teman-teman semua, sebagian dari yang dikerjakan untuk membangun rasa kebersamaan dan kesenangan itu tidak bisa difoto," tambahnya menjelaskan.

Kedatangan Anies Baswedan ke masjid UGM Kamis malam mendapat sambutan meriah dari para jemaah yang hendak mengikuti salat tarawih.

Bahkan, Anies diteriaki presiden saat akan memberikan ceramah usai salat Tarawih.

“Presiden, Presiden, Presiden, Presiden, Presiden… Pak Anies,” teriak para jamaah yang telah menunggu Anies untuk memberikan ceramahnya.

Dalam kesempatan itu, Anies mengaku bersyukur bisa kembali ke kampus Universitas Gadjah Mada tempatnya menimba ilmu dulu.

Klaim hilangkan angkot ngetem di Jakarta

Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan mengklaim sudah menghilangkan sopir angkot yang biasa 'ngetem' di Jakarta.

Kebiasan 'ngetem' dari angkutan umum di Jakarta itu disebutnya karena program Jak Lingko.

Dengan program itu, sopir angkutan umum tidak perlu menepi di pinggir jalan dalam waktu lama.

"Sekarang metromini dan lainnya enggak ada yang ngetem karena bayarnya pemerintah ke operator per kilometer. Warganya bayarnya per tiga jam Rp 5.000, silakan gonta-ganti tanpa tambahan," kata Anies.

Berubahnya kebiasaan sopir yang tidak lagi 'ngetem' diharapkan bakal membuat pengguna kendaraan pribadi beralih ke kendaraan umum.

Jika jumlah kendaraan pribadi di jalanan Jakarta berkurang, maka kemacetan juga makin berkurang.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan