Minggu, 7 September 2025

Kasus Suap Wali Kota Ambon

FAKTA Wali Kota Ambon Jadi Tersangka Suap: Dijemput Paksa karena Ngaku Sakit, Hartanya Naik Drastis

Berikut fakta-fakta soal penangkapan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy yang terjerat kasus dugaan suap.

Penulis: Inza Maliana
Tribunnews.com/Ilham
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy sebagai tersangka. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut sejumlah fakta mengenai dugaan kasus suap yang menjerat Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy.

Seperti diketahui, Richard Louhenapessy ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (13/5/2022).

Richard diduga menerima suap terkait persetujuan izin prinsip pembangunan cabang retail Alfamidi tahun 2020 di Kota Ambon dan penerimaan gratifikasi.

Richard Louhenapessy diduga menerima uang suap sebesar Rp 500 juta untuk mengeluarkan izin pembangunan 20 gerai minimarket Alfamidi.

Tak sendiri, Richard ditetapkan sebagai tersangka bersama Staf Tata Usaha Pimpinan pada Pemerintah Kota Ambon, Andrew Erin Hehanussa dan Karyawan Alfamidi Kota Ambon bernama Amri.

Penangkapan Richard pun diwarnai beragam fakta.

Awalnya, Richard mengaku sakit dan meminta proses pemanggilannya ditunda.

Namun setelah tim penyidik KPK menjemput paksa, Richard rupanya dalam kondisi sehat berdasarkan pemeriksaan tim medis KPK.

Lantas, apa saja fakta-fakta mengenai kasus dugaan suap yang menjerat Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy?

Richard Ngaku Sakit hingga Dijemput Paksa

Ketua KPK Firli Bahuri membenarkan soal penjemputan paksa Richard Louhenapessy.

Menurut Firli, penjemputan paksa dilakukan lantaran Richard meminta penundaan pemanggilan dan pemeriksaan karena mengaku sedang sakit.

Namun, setelah tim penyidik menjemputnya di salah satu rumah sakit swasta di wilayah Jakarta Barat, Richard dalam kondisi sehat.

Baca juga: Wali Kota Ambon Tunjukkan Kaki Dibalut Perban Bekas Operasi, KPK Sebut Richard Hanya Cabut Jahitan

"Sebelumnya yang bersangkutan (Richard, red) meminta penundaan pemanggilan dan pemeriksaan hari ini karena mengaku sedang menjalani perawatan medis."

"Namun demikian tim penyidik berinisiatif untuk langsung mengkonfirmasi dan melakukan pengecekan kesehatan pada yang bersangkutan," kata Firli di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (13/5/2022) malam.

"Dari hasil pengamatan langsung tersebut, tim penyidik menilai yang bersangkutan dalam kondisi sehat walafiat dan layak untuk dilakukan pemeriksaan oleh KPK," sebut Firli.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan