Pilpres 2024
Pengamat Prediksi Eks Panglima TNI Ini Bisa Jadi Kuda Hitam di 2024, Singgung Istilah 3M ketika 2019
Koordinator Lembaga Riset dan Penelitian Indonesia, George Kuahaty mengungkapkan, di antara nama-nama figur yang dapat menentukan arah dan peta politi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendekati tahun politik, eskalasi menuju pemilihan presiden (Pilpres) kian menguat.
Lembaga Survei turut menyemarakkan bursa calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) potensial pada 2024.
Kini, dalam sisa masa jabatan sekitar dua tahun - mencakup Pemilu 14 Februari 2024 - banyak indikasi dan fenomena menunjukkan menguatnya eskalasi politik.
Semua ini terungkap jelas dalam pemberitaan dan wacana media cetak, media elektronik, dan media sosial.
Baca juga: Demokrat Sambut Baik Relawan Projo NTB Dukung AHY di Pilpres 2024, Rakyat Menghendaki Perubahan
Baca juga: Demokrat soal Projo NTB Dukung AHY di Pilpres 2024: Rakyat Menghendaki Perubahan
Koordinator Lembaga Riset dan Penelitian Indonesia, George Kuahaty mengungkapkan, di antara nama-nama figur yang dapat menentukan arah dan peta politik Indonesia pada 2024 adalah Kepala Staf Kantor Presiden (KSP), Moeldoko.
Hal ini nampak dari beberapa kemunculannya bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun secara personal di beberapa event yang bernuansa politik.
“Moeldoko, menjadi pembicaraan pasca-Rakernas ProJo, di Magelang, Jawa Tengah. Kendati masih spekulasi, tetapi sudah banyak pengamat yang membahas soal Moeldoko,” ujar George Kuahaty memberikan keterangannya, Minggu (12/6/2022).
Dia mengemukakan, profil eks Panglima TNI ini menarik untuk dicermati.
Berbeda dengan nama bakal capres lain yang sudah biasa menjadi pembahasan.
Ia mengingatkan, nama Moeldoko sempat leading di era Pilpres 2019 lalu sebagai cawapres Jokowi.
Ketika itu muncul istilah 3 M (Mahfud, Moeldoko dan Ma’ruf Amin).
Meski pada akhirnya, Joko Widodo beserta partai koalisi pendukung mendapuk Ma’ruf Amin.
Lantas, George menerangkan hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) Februari lalu yang menyebut nama Moeldoko meraih elektabilitas pada posisi 2,5 persen.
Baca juga: Soal Pilpres 2024, Jokowi kepada Para Relawan: Ojo Dumeh!
Baca juga: HIPMI Ikut Petunjuk Jokowi soal Pilpres 2024
Ini artinya, nama Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) tersebut masih masuk hitungan.
“Ini artinya, nama Ketua Umum HKTI tersebut masuk hitungan. Menurut LSN, elektabilitas yang diperoleh Moeldoko karena hasil dari kemampuan, prestasi dan pengalaman dalam mengelola pemerintahan, tanpa adanya pengaruh dari partai politik. Posisi Moeldoko juga diuntungkan lantaran dia berlatar belakang militer,” terangnya.