Bursa Capres
Makna Salam Komando Ganjar Pranowo dan Bambang Pacul di Acara Rakernas PDIP, Ini Respons Keduanya
Ganjar Pranowo mengungkap hubungannya dengan Ketua Bappilu PDIP Bambang Pacul. Sebelumnya keduanya sempat berseteru terkait deklarasi Capres 2024.
Penulis:
Adi Suhendi
Menurut dia, diksi celeng tidak berlaku lagi bagi PDIP.
Baca juga: Bambang Pacul dan Ganjar Akrab di Rakernas, Politisi PDIP: Apanya yang Aneh?
Sebab, diksi tersebut hanya dipakai apabila ada kader yang menyimpang dari garis partai.
"Siapa pun kalau ini, kan, kata-kata Pak Sidik Djojosukarto. Ketika sedikit ada ini, waktu PNI itu, kan, mohon izin, lah, bahasa celeng dan banteng itu beliau. Maka orang-orang PNI lama kalau melihat anaknya nakal, "oh celeng kamu". Karena tidak nurut, tidak berada dalam barisan," ungkap Bambang Pacul.
Bambang Pacul pun mengapresiasi langkah Ganjar yang patuh mengikuti setiap kegiatan partai, termasuk pembekalan kader saat Rakernas II di Sekolah Partai.
"Sudah dua hari di sini dan tidur bersama-sama di dalam seperti seorang mahasiswa. Kira-kira kalau kalimat begitu dikatakan apakah Ganjar menurut dengan perintah partai atau ndak. Sampean sendiri yang merumuskan," ungkapnya.
Diketahui, kedua kader PDIP tersebut kerap disebut berseberangan dalam dukungan politik. Tak hanya itu, hubungan keduanya juga kerap disebut tidak akur dalam urusan politik.
Padahal, keduanya merupakan kader partai pimpinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Bambang Pacul yang merupakan Sekretaris Fraksi PDIP DPR itu diketahui sempat menyebut Ganjar keterlaluan atau dalam bahasa Jawa 'kemajon'.
Pernyataan itu disampaikan Bambang ketika ditanya soal alasan Ganjar tidak diundang di acara internal partai. Salah satunya pada HUT PDI-P ke-48 di Panti Marhaen Semarang.
Pacul mengungkapkan, tak diundangnya Ganjar karena dia dinilai kelewat berambisi untuk Pilpres 2024.
Pacul juga mengaku telah memberi kode teguran kepada Ganjar, namun tidak digubris.
Ia juga menyebut barisan pendukung Ganjar sebagai kader celeng.
Sebutan itu disampaikan menanggapi adanya deklarasi Ganjar sebagai calon presiden 2024.
Belum tentu dukung
Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin memberikan tanggapannya terkait keakraban Ganjar Pranowo dan Bambang Pacul.