Kamis, 21 Agustus 2025

Koalisi Partai Politik

Viva Yoga Respons Pernyataan Politisi PDIP yang Sebut KIB Bakal Bubar Sebelum Pilpres: Kami Solid

Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga merespons pertanyaan Politikus PDIP Effendi Simbolon yang menyebut KIB akan bubar sebelum pilpres 2024.

Tribunnews.com/ Rina Ayu
Viva Yoga Mauladi. Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga merespons pertanyaan Politikus PDIP Effendi Simbolon yang menyebut KIB akan bubar sebelum pilpres 2024. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Maula menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tetap solid melakukan konsolidasi sampai ke tingkat kabupaten/kota.

Hal itu disampaikan Viva merespons pertanyaan Politikus PDIP Effendi Simbolon yang menyebut KIB akan bubar sebelum pilpres 2024.

"KIB tetap solid dan saat ini justru tengah melakukan konsolidasi di tingkat kabupaten/kota. KIB tetap saling menguatkan di pilpres," kata Viva saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (2/7/2022).

Kendati demikian, Viva tak mempersoalkan bagi siapa saja yang berkomentar pesimis terhadap KIB.

"Ya tidak apa-apa orang menilai KIB akan bubar di tengah jalan, layu sebelum berkembang, dan nada pesimis lainnya. Namanya komentar orang di luar KIB. Bebas merdeka," ujar Viva.

Ia menuturkan, saat ini KIB telah memenuhi persyaratan presidential threshold (PT) 20 persen kursi di DPR sesuai pasal 222 UU No. 7 tahun 2017 tentang Pemilu.

Baca juga: Efendi Simbolon Sindir KIB Tak Punya Figur Capres, Golkar: PDIP Juga Belum Padahal Sudah Punya Tiket

"KIB dapat mengusung paslon di pilpres 2024," ungkap Viva.

Diberitakan sebelumnya, Politikus PDIP Effendi Simbolon turut menyoroti peluang partainya menjalin koalisi dengan partai lain.

Dirinya menyebut, kemungkinan itu pasti ada dan sangat besar mengingat PDIP kata dia, tidak akan maju sendirian.

Namun saat disinggung akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas oleh Partai Golkar, PAN dan PPP.

Effendi menyatakan PDIP bisa saja bergabung, namun kemungkinannya kecil untuk tergabung ke dalam koalisi itu.

Sebab kata Effendi, KIB tidak akan berumur panjang atau dalam artian lain layu sebelum berkembang.

"Ya, bisa saja. KIB juga tidak akan menjadi KIB. Akan bubar sendirinya, lah. Sudah bubar kali. Layu sebelum berkembang," beber Effendi saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/6/2022).

Effendi lantas membeberkan beberapa hal yang dinilainya menjadi kekurangan dari KIB.

Kata dia, KIB terbentuk tanpa membawa sosok atau figur yang akan diusung dalam pencapresan mendatang.

Dirinya lantas menganalogikan adanya posisi orang tua yang ingin menikahkan seorang anak, namun yang bersangkutan tidak memiliki atau tidak mempersiapkan anak tersebut.

"Ya, kita kalau mau ngawinin, anak kita yang dikawinin, masa anak orang dikawinin," kata Effendi.

Pernyataan ini juga sekaligus merespons terkait kabar bahwa salah satu kader PDIP yakni Ganjar Pranowo akan diusung oleh KIB pada Pilpres mendatang.

Dalam analoginya, dia menyatakan kalau sejauh ini sang orang tua dalam hal ini pihak partai belum menyetujui lebih jauh soal rencana pengusungan itu.

"Bukan. ada-ada aja politik Indonesia ini. Anak orang lu kawinin. Emang orang tuanya gimana? Orang tuanya aja enggak tahu. Itu analogis sederhana. Kita aja (PDIP) yang punya anak belum ada rencana nikah segala macam, ini orang lain lagi," beber dia.

Kendati saat ditanyakan siapa sosok yang paling potensi diusung oleh PDIP nantinya, Effendi menyebut hanya satu nama, yakni Puan Maharani.

Baca juga: Isu Ganjar, Risma, hingga Puan Bakal Diusung Capres oleh PDIP, Effendi Simbolon: Hanya Bu Puan

Pernyataan Effendi ini juga sekaligus menepis soal adanya kemungkinan tiga nama kader yang akan diusung oleh PDIP.

Beberapa nama yang dimaksud yakni Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini dan Puan Maharani.

"Enggak lah, satu, (hanya) bu Puan," ucap Effendi.

Dia juga menegaskan, nantinya Megawati Soekarnoputri sendiri yang akan memutuskan sekaligus mengumumkan nama Puan Maharani untuk maju sebagai capres.

Kendati sampai kapan waktunya, Effendi menyebut belum mengetahui secara detail.

"Sampai nanti diputuskan ibu Megawati. Enggak ada lagi nama lain. Bahwa nanti dicalonkan dengan siapa, itu kapan waktunya, itu (wewenang) ibu. Cuma pasca rakernas cuma Puan," tukas Effendi.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan