Polisi Tembak Polisi
Natalius Pigai: Kasus di Rumah Ferdy Sambo Libatkan 'Lapis Bawah' Kenapa Sampai Dibentuk Tim Khusus?
kenapa Kapolri harus membentuk tim khusus yang dipimpin jenderal bintang tiga, padahal kasus ini "hanya" melibatkan anggota di level bawah?
Penulis:
Malvyandie Haryadi
Daripada mengeluarkan pernyataan itu, sebaiknya langsung memerintah Kapolri untuk mengusut kasus tersebut dengan transparan.
“Beliau tidak boleh keluarkan pernyataan ke publik dong. Kalau mau panggil aja Pak Kapolri perintah ‘Pak saya diperintah Bapak Presiden usut tuntas transparan’ jelas,” ujar Natalius Pigai seperti dikutip dari Youtube TVOne.
Daftar Para Jenderal di Tim Khusus
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi membentuk sebuah tim khusus yang terdiri dari sejumlah perwira tinggi Polri.
Tim khusus dibentuk untuk mengusut kasus polisi tembak polisi yang berujung tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo.
Adapun para jenderal yang bergabung dalam tim khusus adalah Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono dan Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto.
Nama lain yang bergabung adalah Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Kabaintelkam Polri Komjen Ahmad Dofiri, serta Asisten Kapolri bidang SDM (As SDM) Irjen Wahyu Widada.
"Kita ingin semuanya ini bisa tertangani dengan baik. Saya telah membentuk tim khusus yang dipimpin Pak Wakapolri, Pak Irwasum, Pak Kabareskrim, juga ada As SDM," kata Listyo kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022).
Lantas, siapakah sosok para jenderal ini?
Inilah profil para jenderal yang berada dalam tim khusus bentukan Kapolri, dikutip dari berbagai sumber:
1. Komjen Gatot Eddy Pramono
Gatot Eddy Pramono lahir di Solok, Sumatera Barat, 28 Juni 1965 atau saat ini, umurnya 57 tahun ini.
Ia merupakan perwira lulusan Akpol 1988 dan berpengalaman dalam bidang reserse.
Sebelum menjadi Wakapolri, Gatot Eddy Pramono menjabat Kapolda Metro Jaya.
Jabatan lain yang pernah diemban Gatot Eddy Pramono adalah Kapolres Blitar, Sekretaris Pribadi Kapolri, dan Kapolres Metro Depok (2008).