Jumat, 5 September 2025

Partai Gerindra dan Prabowo Diprediksi Jadi Sumbu Utama Arah Koalisi Partai Politik Jelang 2024

Partai Gerindra dan Prabowo Subianto diprediksi menjadi salah satu sumbu utama penentu arah koalisi partai politik menjelang Pemilu tahun 2024.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (depan). Partai Gerindra dan Prabowo Subianto disebut menjadi salah satu sumbu utama penentu arah koalisi partai politik menjelang Pemilu tahun 2024. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia (SSI) Abdul Hakim mengatakan, Partai Gerindra dan Prabowo Subianto menjadi salah satu sumbu utama penentu arah koalisi partai politik menjelang Pemilu tahun 2024.

"Partai Gerindra dan Prabowo Subianto akan menjadi salah satu tonggak sumbu utama penentu arah koalisi partai politik jelang Pemilu 2024," kata Abdul Hakim dalam keterangannya, Senin (18/7/2022) kemarin.

Seperti diketahui, meski masih 20 bulan lagi digelar, Pilpres 2024 sudah menjadi topik panas sejak hari ini.

Adanya aturan ambang batas 20 persen [Presidential Threshold/PT 20 persen ] bagi partai politik untuk bisa mencalonkan presiden dan wakil presiden, membuat 9 parpol berkursi di DPR RI sudah mulai bermanuver sejak dini.

Berbagai penjajagan koalisi dini sudah mengemuka. Sebut saja ada koalisi partai Golkar, PAN, dan PPP yang berlabel KIB.

Ada juga penjajagan koalisi antara Partai Gerindra dan PKB dengan slogan “Kebangkitan Indonesia Raya”.

Ada pula koalisi prematur yang coba digalang PKS dengan stempel “Semut Merah”.

Baca juga: Koalisi Partai Lebih Awal Dinilai Jadi Kesempatan Rebut Suara Swing Voters

Penjajakan koalisi permulaan parpol-parpol ini tak lain dilakukan sebagai upaya agar syarat 20 persen kursi DPR RI bisa terpenuhi guna mengusung kandidat calon presiden.

Saat ini, dari 9 parpol berkursi di DPR RI, jika terdistribusi secara proporsional untuk mendapatkan angka 20 persen kursi, maka maksimal akan memunculkan empat kelompok koalisi.

abdul hakim 231
Abdul Hakim MS, Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia (SSI).

PDIP yang memiliki 22.3 persen kursi, tidak perlu mencari pasangan koalisi. Sementara Partai Gerindra dan Partai Golkar yang memiliki 13.6 % dan 14.8 % kursi, hanya perlu mencari satu teman koalisi, selain dengan PPP.

Untuk Nasdem dan PKB yang masing-masing memiliki 10.3 % dan 10.1 % kursi, seandainya mereka berkoalisi sudah mencukupi.

Sisanya, Partai Demokrat yang memiliki 9.4 % kursi, PKS 8.7 % kursi, PAN 7.7 % kursi, dan PPP 3.3 % kursi, masih memungkinkan untuk membentuk satu koalisi lagi.

Terkait Gerindra dan Prabowo yang bakal jadi sumbu poros koalisi, menurutnya, hal itu dapat terjadi karena Partai Gerindra dan Prabowo memenuhi tiga kriteria dalam membangun koalisi.

Ketiganya adalah elektabilitas calon presiden (capres), kemungkinan mendapatkan tiket atau boarding pass menjadi capres, serta tokoh capres yang dinilai mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapi masyarakat.

Sementara, terkait kriteria pertama, lanjutnya, Prabowo Subianto yang memiliki elektabilitas paling tinggi di antara sejumlah nama capres, baik dari parpol maupun non-parpol, menjadi magnet tersendiri.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan