Selasa, 2 September 2025

Bocah SD Tewas Korban Bully

Reza Indragiri Dorong Proses Hukum Pelaku Bully Bocah Dipaksa Setubuhi Kucing Berujung Meninggal

Reza Indragiri Amriel angkat bicara soal nasib bocah berumur 11 tahun di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, depresi hingga akhirnya meninggal dunia

Editor: Wahyu Aji
ISTIMEWA
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Reza Indragiri Amriel angkat bicara soal nasib bocah berumur 11 tahun di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, depresi hingga akhirnya meninggal dunia. 

"Iya, bahkan keluarga para pelaku sempat datang dan meminta maaf ke saya. Saya minta jangan lagi ke anak lainnya," ujar dia.

Korban sempat mengaku ke ibu kandungnya dipaksa menyetubuhi kucing dengan disaksikan teman-temannya sambil diolok-olok dan direkam ponsel para pelaku.

Saat sedang depresi dan tak mau makan dan minum, korban sempat mengeluh sakit tenggorokan sampai akhirnya meninggal dunia.

Baca juga: Polres Tangsel Buru Pelaku Bully Remaja Serpong, Korban Disundut Rokok, Dipukul dan Disuruh Senyum

"Sepekan sebelum meninggal dunia rekaman itu menyebar dan dibully teman-temannya semakin menjadi-jadi. Anak saya jadi malu, tak mau makan minum, melamun terus sampai dibawa ke rumah sakit dan meninggal saat perawatan," jelas ibu kandungnya.

"Sebelum kejadian rekaman itu, korban juga mengaku suka dipukul-pukul oleh mereka. Sampai puncaknya dipaksa begitu (sama kucing)," pungkas dia.

Kepala KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, mengaku pihaknya kali pertama mengetahui ada rekaman tak senonoh anak dengan kucing dari pesan yang beredar di Whatsapp.

Setelah ditelusuri, rupanya korban alias pelaku dalam video itu sudah meninggal dan selama ini menjadi korban terduga perundungan teman-temannya.

"Kami awalnya ada laporan video rekaman anak yang dibully oleh teman-temannya dan dipaksa begitu dengan kucing. Setelah didatangi rumah korban, ternyata korban sudah meninggal," kata Ato, Kamis pagi.

Dilaporkan ke polisi

KPAID Kabupaten Tasikmalaya akan melaporkan kejadian perundungan anak ini ke Unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tasikmalaya.

Pihaknya pun mendampingi keluarga korban untuk pemulihan psikis dan juga berlaku pendampingan kepada para pelaku karena usianya masih anak-anak.

"Kami sedang melakukan pendampingan pemulihan psikis kepada keluarga korban. Kami juga sedang berkoordinasi dengan keluarga pelaku untuk pendampingan dalam kasus ini," ujar Ato.

Bahaya bully

Psikolog Rikha Surtika Dewi menyebut bullying atau perundungan berbahaya.

Mirisnya, penyebab awal kasus ini kerap dianggap sepele masyarakat di perkotaan dan perkampungan. Dalam bahasa Sunda, disebut dipoyokan atau diejek atau dibully.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan