Polisi Tembak Polisi
Permintaan Keluarga saat Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Dilakukan: Cermati Rahang hingga Kemaluan
Keluarga meminta tim dokter forensik agar autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J dicermati pada bagian rahang hingga kemaluan.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Tiara Shelavie
"Tentang apa yang harus dilakukan, kemudian menyepakati beberapa hal, apa yang boleh dan tidak boleh. Kaitannya dengan kode etik kedokteran."
"Semuanya sudah clear tadi, sudah kita jawab dengan baik. Sehingga besok (Rabu) bisa berjalan dengan baik," ujarnya.
Baca juga: Berikut Rangkaian Proses Autopsi Jenazah Brigadir J yang Dimulai Pagi Ini
Selain itu, rapat tersebut juga membahas soal siapa saja yang boleh menyaksikan autopsi ulang Brigadir J.
Kamaruddin menjelaskan pihak yang boleh menyaksikan autopsi ulang adalah tim dokter forensik meski sebelumnya Polri mengizinkan pihak keluarga melihatnya dengan pemasangan CCTV.
Namun, katanya, cara dari Polri tersebut ditolak oleh tim dokter forensik.
"Dokternya tidak setuju, walaupun sebelumnya dari Polri sudah menawarkan bahkan Polri menawarkan CCTV untuk kelaurga. Tetapi mereka (tim dokter forensik) beralasan kode etik, jadi tidak boleh," jelasnya.
Baca juga: Periksa Ajudan Ferdy Sambo, Komnas HAM: Bharada E Jelaskan Banyak Hal, Salah Satunya Soal Menembak
Hanya saja, kesepakatan tersebut nampaknya bisa ditoleransi dengan mengundang kerabat pihak keluarga Brigadir J yang berprofesi di bidang medis.
"Jadi kita sepakati kita undang satu kerabat atau keluarga yang berprpfesi bidang medis. Dialah yang masuk ke dalam untuk mencatat apa saja ang dilihat oleh matanya, didengar oleh telinganya atau yang dialami."
"Sudah kita berikan surat penugasan," tuturnya.
Fakta Terbaru Jenazah Brigadir Yosua, Ditemui Kaki Kanan Bengkok

Pada saat pertemuan antara pihak keluarga Brigadir J dengan tim dokter forensik, Kamarudin mengungkapkan ada temuan baru terkait kondisi jenazah Brigadir J.
Dirinya menceritakan ibu Brigadir J mengatakan bahwa kondisi fisik Brigadir J adalah sempurna saat lahir.
Namun, ketika telah dimakamkan, kaki kanan Brigadir J justru bengkok.
"Ibu almarhum mengatakan ketika anaknya dilahirkan dia, fisiknya sempurna mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki sempurna."
"Tetapi ketika dia meninggal kakinya (Brigadir J) tidak lurus. Jadi kaki kiri lurus, kaki kanan bengkok," cerita Kamarudin.
Baca juga: Ibu Brigadir Yosua Berteriak Histeris Panggil Istri Irjen Ferdy Sambo, Ibu Putri, Dimana Kau Ibu