Selasa, 9 September 2025

Polisi Tembak Polisi

Sejumlah Saksi di Lokasi Penembakan Brigadir J Diperiksa Tim Khusus Kapolri

Sejumlah saksi yang berada di TKP terkait kasus kematian Brigadir J diperiksa tim khusus Kapolri di Bareskrim Polri.

Tribunnews.com/Danang Triatmojo
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo memberikan keterangan pers soal prarekonstruksi tewasnya Brigadir J di rumah Irjen Pol Ferdy Sambo, Komplek Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan (Jaksel), Sabtu (23/7/2022). Irjen Pol Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa para saksi di TKP penembakan diperiksa oleh tim khusus Kapolri di Bareskrim, Jakarta Selatan pada Rabu (3/8/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah saksi yang berada  di Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait kasus kematian Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J diperiksa tim khusus (timsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa para saksi itu diperiksa oleh tim khusus Kapolri di Bareskrim, Jakarta Selatan pada hari ini, Rabu (3/8/2022).

"Ya, ada pemeriksaan para saksi-saksi. Saksi-saksi di TKP," kata Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Rabu (3/8/2022).

Namun, dia enggan merinci perihal daftar saksi yang berada di TKP diperiksa oleh tim khusus Kapolri.

Selain memeriksa sejumlah saksi, penyidik juga memeriksa saksi ahli dari kriminologi.

"Saksi ahli kriminologi. Sudah itu dulu saja info dari Dir," pungkasnya.

Untuk informasi, Brigadir J tewas pada Jumat 8 Juli 2022 lalu.

Menurut pihak kepolisian, Brigadir J yang merupakan sopir istri Kadiv Propam Polri non-aktif Irjen pol Ferdy Sambo itu, tewas setelah baku tembak dengan ajudan Irjen Ferdy Sambo yakni Bharada E

Baku tembak itu disebut polri terjadi di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Masih menurut keterangan polisi, Brigadir J tewas ditembak lantaran akan melakukan pelecehan dan penodongan pistol kepada istri dari Irjen Ferdy Sambo.

Dalam kasus ini, pihak kuasa hukum menemukan sejumlah kejanggalan yang satu di antaranya adalah soal hasil autopsi yang dilakukan RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur.

Baca juga: LPSK: Hasil Assessment Psikologis Bharada E Keluar 2 Pekan ke Depan

Menurut pengacara, di tubuh Brigadir J bukan hanya luka tembak yang diterima, melainkan adanya luka lain di bagian wajah, leher, ketiak, hingga kaki.

Hal ini yang menjadi dasar pihak keluarga meminta dilakukan autopsi ulang kepada jenazah Brigadir J.

Polri sendiri belakangan telah melakukan autopsi ulang.

Autopsi itu digelar di Jambi pada Rabu (27/7/2022) dengan melibatkan Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia. 

Di samping itu, Brigadir J disebut-sebut sudah mendapat ancaman pembunuhan sejak Juni 2022.

Terakhir, ancaman pembunuhan itu didapatnya pada Kamis (7/7/2022) atau sehari sebelum dirinya tewas.

Sosok pengancam membunuh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sebelum tewas sudah diidentifikasi.

Baca juga: Kantung Kemih dan Pankreas Brigadir J Diduga Hilang, Kamaruddin Simanjuntak: Masih Misteri

Kamaruddin menyebut sosok pengancam itu merupakan satu di antara sejumlah ajudan Kadiv Propam Polri non-aktif Irjen Ferdy Sambo dalam foto bersama.

Dalam foto tersebut, memang ada Brigadir J hingga Bharada E.

Namun, Kamaruddin berkeyakinan bukan Bharada E yang melakukan pengancaman pembunuhan tersebut.

"Orang yang mengancam ini saya sudah kantongi namanya. Kalau pernah lihat sejumlah foto yang mereka foto bersama itu salah satu yang mengancam itu ada dalam foto itu. Yang jelas bukan Bharada E," kata Kamaruddin saat dihubungi, Senin (25/7/2022).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan