Minggu, 7 September 2025

Pemilu 2024

Deklarasi Capres Lebih Awal Dinilai Beri Waktu Rakyat untuk Menilai dan Memilih Calonnya

Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan dengan deklarasi lebih awal dapat memberikan pendidikan politik kepada rakyat.

Istimewa via Tribunnews.com
Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan dengan deklarasi lebih awal dapat memberikan pendidikan politik kepada rakyat. 

TRIBUNNEWS, JAKARTA - Deklarasi koalisi partai politik (parpol) disusul penetapan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) menurut pengamat politik Ujang Komarudin memberikan efek positif untuk menarik calon pemilih.

Dia mengatakan dengan deklarasi lebih awal dapat memberikan pendidikan politik kepada rakyat.

"Dampaknya positif, rakyat diberikan waktu yang luas untuk menilai, memilih, dan memutuskan pasangan yang tepat untuk dipilih," kata pengamat politik Ujang Komarudin saat dihubungi Rabu (3/8/2022).

Dalam waktu dekat ini pada 13 Agustus 2022, Partai Gerindra rencananya bakal menggelar Rapimnas.

Baca juga: Soal Gugatan UU Pemilu, Formappi: Menteri Wajib Mundur jika Maju Capres

Gerindra juga merencanakan akan mendeklarasikan ketua umumnya, Prabowo Subianto sebagai capres pada 2024.

Terkait hal itu, Ujang mengatakan jika memang nanti Gerindra mendeklarasikan Prabowo sebagai capres dan berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dapat memicu partai atau koalisi partai lainnya seperti Koalisi Indonesia Bersatu dan PDIP untuk deklarasi capres-cawapresnya.

"Nah ini bisa menjadi pemicu parta-partai lain untuk mengusung capres cawapresnya," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.

Namun demikian, Ujang juga berpendapat, ada dampak negatif dari deklarasi capres-cawapres lebih awal. Salah satunya yaitu dikritik lawan politik.

"Sehingga lawan politik bisa mendegradasi," katanya.

Koalisi Indonesia Raya dan Mesranya PKS-Nasdem-Demokrat

Sejauh ini, sejumlah partai politik yang baru mendeklarasikan koalisinya yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

KIB itu sendiri terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Kemudian, muncul wacana koalisi partai politik baru, yakni Koalisi Indonesia Raya (KIR).

KIR merupakan buah dari pertemuan antara Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Keduanya sepakat membangun koalisi untuk menuju Pemilihan Umum (pemilu) 2024.

Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB, Jazilul Fawaid mengatakan, pertemuan ini merupakan lanjutan dari pertemuan antara Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin pada Sabut, 18 Juni 2022 lalu.

"Kita baru mulai silaturahim atau kerja sama atau apapun pada level-level lebih ke bawah lagi. Mulai dari sejak pertemuan Pak Prabowo dan Gus Muhaimin dilanjutkan dengan DPP antara Gerindra dan PKB, dan sekarang wilayah. sebentar lagi cabang, sebentar lagi sampai akar bawah," kata Jazilul kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Jazilul mengatakan dalam bahasa politik, antara Gerindra dan PKB tengah membangun koalisi untuk memenangkan Pemilu 2024.

"Yang disebut silaturahim itu bahasa Arab, bahasa Indonesianya kerja sama, bahasa politik praktisnya koalisi," ucapnya.

"Kalau sudah sebut koalisi tentu pengin menang, kalau berjodoh atau nikah punya anak, sama kalau koalisi ujungnya pengin menang," sambung Wakil Ketua MPR RI itu.

Sementara itu, PKS, Nasdem, dan Partai Demokrat terlihat semakin mesra.

Melansir Kompas.com, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang kini menjabat wakil ketua majelis syura partai, Sohibul Iman.

Ketiganya berjumpa saat menghadiri pesta pernikahan putri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jakarta, Jumat (29/7/2022).

Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, dalam pertemuan itu, ketiganya membahas persoalan terkini bangsa.

Pertemuan-pertemuan politik juga terus digelar ketiga partai.

AHY bahkan telah berulang kali sowan ke Surya Paloh. Dalam tujuh bulan terakhir, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengunjungi Paloh sebanyak tiga kali.

PKS pun intens melakukan pertemuan dengan Nasdem dan Demokrat.

Elite partai pimpinan Akhmad Syaikhu tersebut menyambangi Paloh sehari sebelum kunjungan terakhir AHY atau 22 Juni 2022.

Usai pertemuan, Paloh mengaku partainya punya banyak kesamaan dengan PKS. Oleh karenanya, peluang koalisi terbuka lebar.

Setelah pertemuan itu, Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al Habsy langsung menuju ke kantor DPP Partai Demokrat untuk menemui Sekretaris Jenderal Teuku Riefky Harsya dan Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Andi Arief.

Namun begitu, pertemuan tersebut diklaim sebagai silaturahmi biasa.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan