Kamis, 4 September 2025

HUT Kemerdekaan RI

Jokowi Jelaskan Arti Motif Pucuk Rebung di Baju Adat Paksian yang Dipakainya di Sidang Tahunan MPR

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerangkan arti motif dan warna baju adat Paksian yang dikenakan saat pidato kenegaraan di gedung rakyat.

istimewa/kolase/dok Tribunnews.com
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerangkan arti motif pucuk rebung dan warna baju adat Paksian yang dikenakan saat pidato kenegaraan di gedung rakyat. 

Konon, menurut cerita ada saudagar dari Arab datang ke negeri China untuk berdagang sambil menyiarkan agama Islam.

Tidak hanya itu tapi juga jatuh cinta dengan seorang gadis China, selanjutnya melangsungkan pernikahan dengan gadis China tersebut.

Dalam proses pernikahan, kedua pengantin memakai pakaian adat masing-masing.

Karena banyak orang-orang China dan Arab yang datang merantau ke Pulau Bangka terutama ke pangkal-pangkal yang merupakan pusat segala aktifitas masyarakat waktu itu ada yang melakukan pernikahan.

Maka banyaklah penduduk Pulau Bangka yang meniru pakaian adat tersebut dan terus berkembang hingga sekarang.

Bentuk Bekike Berbahan Sutra dan Beludru

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan baju adat Paksian dari Bangka Belitung saat menyampaikan pidato kenegaraan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan baju adat Paksian dari Bangka Belitung saat menyampaikan pidato kenegaraan. (Istimewa/Photographer Presiden Agus Suparto)

Dikutip dari situs Pemerintah Kota Pangkalpinang, pakaian Adat Pengantin untuk perempuan adalah baju kurung merah model bekike yang terbuat dari bahan sutra atau beludru dengan motif pucuk rebung.

Kemudian kembang cempaka, kembang kenanga dan buah delima yang dilengkapi dengan teratai penutup dada berwarna hijau dan mengenakan kain bersusur atau kain lasem atau menggunakan kain tenun cual motif bunga tabur.

Sementara untuk laki-laki menggunakan baju putih dengan jubah panjang sebatas lutut berwarna merah dengan selempang berwarna hijau disebelah kanan dan mengenakan celana panjang beludru berwarna merah.

Bagian kepala pengantin perempuan memakai mahkota bernama Paksian berwarna hijau.

Di mana dengan perhiasan kembang dan kuntum cempaka dua puluh lima tangkai, kembang kelapa sebanyak sembilan tangkai.

Selanjutnya daun bambu sebanyak sembilan tangkai, sepit udang, pagar tenggalung, sari buah.

Ada juga tutup sanggul sebanyak lima unit serta kembang hong sebanyak dua tangkai.

Untuk pengantin laki-laki menggunakan sungkon dengan hiasan satu tangkai kembang cempaka dan satu tangkai kembang hong.

Sanggul pengantin perempuan menggunakan sanggul tilang yang terbuat dari gulungan daun pandan atau lipatan daun pandan.

Di mana diisi dengan bunga rampai yang terdiri dari bunga mawar, bunga melati, bunga kenanga, dan irisan daun pandan.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan