Rabu, 17 September 2025

HUT Kemerdekaan RI

Mengenal Baju Adat Dolomani dari Buton Sulawesi Tenggara, Dipakai Jokowi di Upacara HUT ke-77 RI

Apa itu baju adat Dolomani? baju yang dikenakan oleh Jokowi dalam upacara HUT ke-77 RI, simak penjelasannya.

Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
Dok Biro Pers Sekretariat Presiden, Hand Out via Kompas.com
Jokowi mengenakan pakaian adat Dolomani dari Buton di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2022) (kiri), Pemerintah Kota Baubau mengirimkan pakaian adat Kesultanan Buton ke Istana Negara, Minggu (14/8/2022) (kanan). Berikut penjelasan tentang baju adat Dolomani. 

4. Setelah mengenakan sarung, maka pinggang diikat dengan sulepe (ikat pinggang);

5. Ewanga (keris atau badik) dimasukkan ke dalam sarung yang berada pada sisi kiri pengguna hingga hulu ewanga terlihat mengarah ke depan;

6. Baju Dolomani dikenakan sebagaimana mengenakan baju umumnya;

7. Kopiah dikenakan sebagaimana umumnya mengenakan kopiah, di mana sulam emas atau perak berada tepat di kening yang mengenakan;

8. Tongkat dipegang dengan tangan kanan pada hulunya sebagaimana memegang tongkat pada umumnya.

Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Dolomani dari Buton, Sulawesi Tenggara saat peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2022).
Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Dolomani dari Buton, Sulawesi Tenggara saat peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2022). (Dokumentasi Biro Pers Sekretariat Presiden)

Filosofi Baju Adat Dolomani

Sebelumnya, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Baubau, Wa Ode Nursanti Monianse, menyampaikan baju adat Dolomani merupakan pakaian adat Kesultanan Buton.

Pakaian adat ini sering dikenakan oleh Sultan Buton ke-35, Sultan Muhamad Ali.

Diberitakan Kompas.com, Nursanti mengatakan, dalam baju tersebut terdapat sejumlah filosofi.

Satu di antaranya yakni sulaman bermotif bunga rongo yang melambangkan perjalanan seorang pemimpin.

Ia bermula dari bawah, lalu naik ke atas menjadi seorang pemimpin.

Kemudian, ia akan turun lagi ke bawah menjadi rakyat biasa.

Baca juga: Tiba di Istana Negara, Presiden Jokowi Kenakan Baju Adat Kesultanan Buton Dolomani

Ada juga ornamen tumbuhan dengan buah yang manis, tapi gatal.

Ini menggambarkan bahwa sultan harus waspada terhadap bahaya yang mengancam daerahnya.

Lalu, terdapat kopiah berornamen bunga dan tulisan kaligrafi "maulana".

Filosofinya adalah seorang pemimpin harus mampu membawa kesejahteraan.

Pemimpin juga harus amanah dan mengutamakan kepentingan rakyat daripada pribadi.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunnewsSultra.com/La Ode Muh Abiddin) (Kompas.com/Kontributor Baubau, Defriatno Neke)

Berita lain terkait HUT Kemerdekaan RI

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan