Senin, 11 Agustus 2025

Pemilu 2024

Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo Diisukan Dapat Endorse dari Jokowi di Pemilu 2024, Ini Kata PDIP

Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menepis isu dukungan khusus dari Jokowi untuk Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di Pemilu 2024.

Editor: Miftah
kolase tribunnews
Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo | PDI Perjuangan, menepis isu dukungan khusus dari Jokowi untuk Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di Pemilu 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto turut menanggapi adanya isu Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo mendapat endorse atau dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju di Pemilu 2024 mendatang.

Dengan tegas Hasto pun menepis isu dukungan khusus dari Jokowi untuk Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo tersebut.

Menurut Hasto, dalam situasi sekarang ini semua orang ingin mendapatkan dukungan dari Jokowi untuk dalam Pemilu 2024.

Hasto pun menekankan bagi PDI Perjuangan, kepemimpinan Bung Karno, Megawati, dan Jokowi adalah satu napas kepemimpinan.

Napas kepemimpinan tersebut juga nantinya akan dilanjutkan pada hasil Pemilu 2024 mendatang.

"Dalam situasi seperti ini semua pengen di endorse oleh bapak Presiden Jokowi maka kami tegaskan bagi PDI Perjuangan kepemimpinan pak Karno, ibu Mega dan pak Jokowi itu satu napas kepemimpinannya itu nanti akan dilanjutkan pada hasil Pemilu 2024," kata Hasto dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (18/8/2022).

Baca juga: Golkar Harap Ada Kompetisi Sehat antara Airlangga dan Prabowo di Pilpres 2024

Lebih lanjut Hasto menyebut, jika PDI Perjuangan bersama-sama dengan Jokowi akan memiliki tugas sejarah.

Agar nantinya napas kepemimpinan tersebut akan terus berlanjut dan berkesinambungan.

"Dimana PDI Perjuangan yang bersama-sama dengan Presiden Jokowi, akan punya tugas sejarah. Sehingga nafas kepemimpinan ini akan berlanjut dan jadi kesinambungan," terang Hasto.

Hasto pun mencontohkan bagaimana pentingnya kesinambukan kepemimpinan, yakni dengan melihat kepemimpinan di Jakarta.

Ketika dipimpin oleh Jokowi dan Ahok, ada banyak prestasi yang dilakukan tapi prestasi tersebut kemudian menghilang setelag Jokowi tidak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto saat berdialog dengan Komisioner Komnas HAM tentang tindak lanjut kasus 27 Juli 1996 di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (26/7/2018). Dalam kunjungannya tersebut PDIP menyebutkan bahwa mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan saksi dari kasus 27 Juli yang saat itu menjabat Kasdam Jaya. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto saat berdialog dengan Komisioner Komnas HAM tentang tindak lanjut kasus 27 Juli 1996 di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (26/7/2018). | Kini Hasto menepis isu dukungan khusus dari Jokowi untuk Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di Pemilu 2024. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Baca juga: Ganjar Pranowo Dinilai Bakal Jadi Lawan Terberat Prabowo Subianto di Pilpres 2024

Prestasi tersebut di antaranya ada Pasukan Oranye, Pasukan Hijau, Pasukan Biru, adanya pembangunan taman serta infrastruktur di Jakarta.

"Jangan sampai kepemimpinan itu Poco Poco kita lihat di Jakarta begitu dipimpim pak Jokowi dan pak Ahok, kemudian Pak Ahok dan Pak Djarot, sekarang banyak prestasi-prestasi yang dulu sudah dilakukan kemudian menghilang."

"Contohnya Pasukan Orange yang dibutuhkan rakyat, Pasukan Hijau, Pasukan Biru, pembangunan taman, infrastruktur di Jakarta itu dulu kan luar biasa. Pergantian kepemimpinan berubah kebijakan, ini yang tidak kita inginkan. Jadi Jakarta menjadi contoh yang sederhana bagaimana kesinambungan kepemimpinan itu sangat penting," pungkasnya.

Baca juga: Anies Baswedan atau Khofifah Dianggap Paling Cocok Dampingi Prabowo di Pilpres 2024, Ini Alasannya

Prabowo, Ganjar, Sandiaga Uno Dinilai Dapat Endorse Jokowi

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menilai wajar, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung atau memberi endorse kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai sosok potensial maju di pilpres 2024.

Sebab, Jokowi dan Prabowo di kabinet Indonesia Maju dalam beberapa kesempatan melakukan aktivitas bersama.

"Saya mungkin bicara perspektif PPP. Kita lihat lah ya kalau sekarang kemudian di media berkembang pendapat bahwa Pak Jokowi meng-endorse Pak Prabowo ya itu wajar, karena saya kira Pak Prabowo yang kami lihat itu juga terlihat dalam sejumlah kegiatan bersama Pak Jokowi dan itu secara implisit sebetulnya menunjukkan endorsement," kata Arsul kepada wartawan, Jumat (5/8/2022).

Namun, Arsul menilai bukan hanya Prabowo, figur lain di kabinet dan di luar dinilai potensial sebagai capres di luar kabinet pun seperti sedang diendorse oleh Jokowi jelang Pemilu 2024.

Baca juga: Kemenangan Prabowo di Pilpres 2024 Dinilai Sangat Tergantung pada Sosok Cawapres

"Kan bukan hanya Pak Prabowo saja kalau kita lihat, ada juga sosok-sosok yang lain di luar kabinet kan dari apa yang pernah disampaikan Pak Jokowi, meskipun beliau menyampaikan ojo kesusu, kan tapi dari bahasa tubuh ada juga. Seperti katakanlah Pak Ganjar. Itu kami baca sebagai sebuah endorsement juga," ucapnya.

"Kita lihat ya sosok yang lain. Pak Sandi, itu kan kalau nggak salah ketika PM Australia ke sini, itu kan juga yang diberi kehormatan untuk menyambut langsung. Nah, itu seetulnya tanda-tanda zaman lah," lanjutnya.

Oleh karena itu, Arsul menyebut yang sedang diendorse oleh Jokowi bukan hanya Prabowo Subianto.

Ada figur lain baik di kabinet maupun di luar kabinet yang dinilai potensial capres 2024.

Baca juga: Gerindra-PKB Berkoalisi, Pupuskah Peluang Duet Prabowo-Puan di Pilpres 2024? Ini Kata Pengamat

"Jadi yang mau saya bilang, itu Pak Prabowo termasuk salah satu, tapi memang yang saya lihat bukan satu-satunya," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi menilai Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) yang pasti dibanding tokoh-tokoh lainnya.

Pernyataan orang dekat Jokowi ini disebut-sebut sebagai sinyal baru arah dukungan Jokowi kepada capres 2024.

Hal itu disampaikannya dalam diskusi Perspektif Politik bertajuk 'Dilema Jokowi, Antara Politik Relawan dan Politik Partai' secara virtual, Rabu (3/8/2022).

"Soal Pak Prabowo, loh dari semua calon yang ada itu cuma pak Prabowo yang pasti," kata Budi.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/chaerul umam)

Baca berita lainnya terkait Pemilu 2024.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan