PDIP Tanya Prestasi Depok, PKS Balas Sindir Kemiskinan di Solo, Wali Kota Gibran & Idris Menanggapi
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto PDIP menantang PKS untuk menunjukkan kepala daerah dari PKS yang berprestasi.
Editor:
Hasanudin Aco
"Kota Solo lama di bawah kepemimpinan PDI-P. Dari Pak Jokowi hingga sekarang puteranya Gibran. Bagaimana prestasi pengentasan kemiskinannya?" tanya dia.
Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia itu menyebutkan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat kemiskinan di Kota Solo mencapai 9,4 persen pada 202.
Tidak hanya itu, ujar dia, Provinsi Jawa Tengah juga gagal menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem. Jumlah daerah kategori miskin ekstrem justru naik dari 5 daerah menjadi 19 daerah pada 2021.
Selain itu, Jawa Tengah adalah provinsi kedua tertinggi tingkat kemiskinannya setelah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dibandingkan dengan provinsi lainnya di Jawa tahun 2021, Provinsi Jawa Tengah tingkat kemiskinannya mencapai 11,25 persen di 2021.
"Di level Kota, Solo adalah kota dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Tengah! Inikah prestasi yang dibanggakan PDI-P?" ucap Kholid.
"Jawa Tengah itu tingkat kemiskinannya tertinggi kedua di Pulau Jawa dan angkanya lebih tinggi dari tingkat kemiskinan nasional." tuturnya.
Seperti diketahui, kader PKS menjabat sebagai wali kota Depok dalam beberapa tahun terakhir ini termasuk Wali Kota Depok Mohammad Idris yang masih menjabat wali kota saat ini.
Sementara di Kota Solo dijabat kader PDIP mulai dari Jokowi hingga Gibran Rakabuming.
Penjelasan Wali Kota Depok
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan bahwa menyoal pembangunan dan membenahi Kota Depok adalah urusan bersama dan juga melibatkan unsur DPRD yang mana juga diisi oleh PDIP.
"Kalau ini dikaitkan dengan masalah kemajuan dan sebagainya, teman-teman yang ada di DPRD kita evaluasi bersama dari situ ada unsur mohon maaf ada unsur PDIP, itu harus tahu artinya pembangjnan yang diusulkan mereka ini harus dievaluasi, berarti gak benar kalau dikatakan gak maju," ujarnya di Alun-Alun Kota Depok, Senin (19/9/2022) dikutip dari Tribun Jakarta.
"Nah ini yang logika ini bersama, jangan dikaitkan politik PKS. Sikap kebijakan PKS terhadap pemerintah itu biasa saja menurut saya," katanya lagi.
Idris menjelaskan, dalam periode terakhir kepemimpinannya ini, dirinya memang diusung oleh PKS, juga oleh Demokrat dan PPP.
Namun demikian, ketika dirinya telah menjadi wali kota, maka dirinya bekerja untuk rakyat dan bukan hanya untuk PKS saja.
"Saya wali kota memnag diusung dalam periode terakhir oleh PKS dan juga partai Demokrat, PPP. Ketika saya sudah jadi wali kota, saya bekerja untuk semua masyarakat, bukan untuk PKS saja," tegasnya.