Jumat, 5 September 2025

Cerita Calon Jemaah Umrah 'Berburu' Vaksin Meningitis, Rela Bayar Lebih Mahal Demi Berangkat Umrah

Rizki rela mengeluarkan biaya lebih mencari ketersediaan vaksin meningitis daripada rencana umrahnya batal atau tertunda.

Editor: Dewi Agustina
HO
Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) desak pemerintah tidak memaksakan diri menerapkan regulasi, jika tidak bisa menyediakan vaksin meningitis dan buku kuning. Calon jemaah umrah rela mengeluarkan biaya lebih mencari ketersediaan vaksin meningitis daripada rencana umrahnya batal atau tertunda. 

Ia pun berharap, pemerintah khususnya Kementerian Agama bisa memberikan solusi terkait permasalahan tersebut, sehingga ia tetap bisa berangkat umrah tanpa halangan suatu apapun.

"Semoga ada solusi pemerintah lah ya," ujarnya.

Salah seorang petugas agen perjalanan umrah dan haji di Majalengka, Eka (37), membenarkan banyaknya keluhan dari calon jemaah termasuk dari sejumlah biro perjalanan haji dan umrah.

Dia mengaku sudah melakukan komunikasi dengan pengurus pusat juga biro lain namun tidak ada jawaban pasti.

"Kami juga bingung dan resah kalau sampai tidak berangkat, bakal jadi masalah. Kalau sebagian sudah divaksin dan sebagian belum, yang bingung pasti biro umrahnya. Inginnya sih kami bisa berangkat secepatnya, namun kalau vaksin belum tersedia ya gimana, itu pasti jadi kendala, keberangkatan pasti tunda," kata dia.

Banyaknya calon jemaah umrah luar daerah yang disuntik vaksin meningitis di Purwakarta berdampak terhadap kelangkaan stok vaksin di kota ini.

Hal tersebut membuat sejumlah jemaah umrah asal Purwakarta dan sekitarnya harus mencari vaksin meningitis di luar kota seperti di Jakarta dan Bandung.

Seperti yang terjadi di PT Duta Mahkota Indonesia Tours dan Travel yang berada di Jalan Veteran, Nagrikaler, Kabupaten Purwakarta.

Travel umrah tersebut harus membawa ratusan calon jemaah umrah yang akan berangkat pada Oktober mendatang melakukan vaksin meningitis di Jakarta.

Baca juga: 95 Persen Jemaah Haji Indonesia Penuhi Syarat Vaksinasi Covid-19 dan Meningitis

"Jadi untuk kelangkaan vaksin meningitis ini udah terjadi sejak awal Agustus, waktu itu kami masih sempat kebagian di Purwakarta.

"Tapi stoknya langsung habis dan membuat 120 orang calon jemaah yang terdaftar di kami disarankan untuk melakukan vaksin meningitis di klinik yang telah bekerja sama dengan kami di daerah Tanjung Priok, Jakarta Utara," ujar Lia Nur Hayati, Manager Operasional PT Duta Mahkota Indonesia Tours dan Travel saat ditemui Tribun, Senin (26/9/2022).

Kesulitan lainnya, menurut Lia, syarat untuk vaksin meningitis harus 14 hari sebelum pemberangkatan dan itu tidak ada toleransinya bagi calon jemaah umrah yang telat melakukan vaksin.

"Jadi jemaah itu harus sudah vaksin 14 hari sebelum pemberangkatan, kalau lewat dari itu nanti ketahan di bandara dan tidak bisa berangkat," ucapnya.

Ia mengatakan, hingga kini jemaah umrah yang terdaftar di travelnya telah melakukan vaksin dan siap untuk pemberangkatan pada Oktober mendatang.

"Jadi kami bulan Oktober ada tiga kloter, pemberangkatan pertama pada tanggal 8 Oktober mereka Alhamdulillah sudah vaksin semua. Untuk yang kloter dua juga sudah semua, kecuali yang kloter ketiga kami masih berharap ketersediaan vaksin di Purwakarta," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan