Cerita Calon Jemaah Umrah 'Berburu' Vaksin Meningitis, Rela Bayar Lebih Mahal Demi Berangkat Umrah
Rizki rela mengeluarkan biaya lebih mencari ketersediaan vaksin meningitis daripada rencana umrahnya batal atau tertunda.
Editor:
Dewi Agustina
Di Purwakarta, ada dua klinik yang telah mendapatkan izin resmi untuk vaksinasi meningitis yaitu klinik Kimia Farma 440 Veteran dan klinik As Shofa.
Tapi saat Tribun mencari tahu ketersediaan stok vaksin meningitis, di kedua klinik tersebut sudah tidak tersedia vaksin meningitis sejak awal Agustus.
"Sejak 11 Agustus lalu sudah tidak tersedia. Untuk kembali ready belum bisa dipastikan, karena memang kabar dari pusat terkendala dari pabriknya," ujar Shinta Adhawiyah, koordinator Klinik Kimia Farma area Purwakarta.
Sementara itu, sebanyak 40 jemaah umrah asal Garut mendatangi Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandung Jabar di Jalan Cikapayang Kota Bandung untuk disuntik vaksin meningitis.
Mereka datang ke KKP Bandung Jabar ini lantaran tak mendapatkan vaksin meningitis di wilayah Garut.
"Ya saya yang kolektifkan semua para calon jemaah datang ke sini. (Vaksin meningitis) di Garut sudah enggak ada. Akhirnya, kami putuskan untuk ke sini lantaran saya melihat informasi di instagram bahwa ada kuota sebanyak 50 orang," kata Asep Nurjaman selaku tour guide calon jemaah umrah asal Garut, saat ditemui di KKP Bandung Jabar, kemarin.
Para calon jemaah umrah asal Garut ini rencananya melaksanakan ibadah umrah pada 5 Oktober 2022.
"Kami sih berharap pemerintah bisa secepatnya atasi permasalahan kekurangan vaksin meningitis ini agar para jemaah umrah bisa melaksanakan ibadah. Soalnya, banyak jemaah di Garut yang belum dapat juga vaksin meningitis," ujarnya.
Ribuan jemaah umrah asal Jawa Barat terancam gagal atau tertunda berangkat menuju Tanah Suci Mekah, Arab Saudi, lantaran kelangkaan vaksin meningitis.
Vaksin tersebut menjadi salah satu syarat keberangkatan menjalankan ibarah umrah.
Ketua DPD Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah RI (Amphuri) Jabar, Bisma Banyu Setia, memperkirakan ada ribuan jemaah umrah terancam gagal berangkat akibat krisis vaksin meningitis.
Kondisi ini menjadi peringatan atau alarm untuk pemerintah. Dia juga menyebut beberapa kantor kesehatan pelabuhan (KKP) menutup sementara layanan vaksin meningitis.
"Kami mendesak pemerintah tak memaksakan diri terapkan regulasi. Jika tak bisa sediakan vaksin meningitis dan buku kuning, ya pemerintah berikan diskresi juga relaksasi bagi jemaah yang belum vaksin meningitis, karena tak tersedianya vaksin untuk tetap bisa tunaikan umrah," ujarnya saat dihubungi, Senin (26/9/2022).
Pemerintah Arab Saudi, lanjutnya, dalam pelaksanaannya sudah melonggarkan penerapan aturan tersebut dan justru sudah tak ada lagi pemeriksaan terkait vaksin meningitis, lantaran memang sudah tak lagi menjadi fokus pemerintah Arab Saudi saat menerima jemaah umrah.
"Kami lihat ini sesuatu yang dipaksakan. Padahal, di sana (Arab) sudah enggak jadi fokus utama. Jadi, sebaiknya pemerintah memberikan diskresi dan relaksasi atau kelonggaran bagi jamaah umrah yang belum vaksin meningitis karena tidak tersedianya vaksin meningitis," ujarnya. (Tribun Jabar/eki yulianto, deanza falevi, m nandri prilatama)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Calon Jemaah Umrah Jawa Barat Harus ke Luar Kota Vaksin Meningitis dengan Harga Lebih Mahal