Jumat, 22 Agustus 2025

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

KRONOLOGI Tragedi Kanjuruhan Versi Polisi, Termasuk saat Kiper Arema FC Adilson Maringa Diamankan

Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyebutkan soal kronologi kejadian maut di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober lalu.

Editor: Daryono
SURYA/PURWANTO
Sejumlah suporter Arema FC, Aremania menggotong korban kerusuhan sepak bola usai laga lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam. Sebanyak 127 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka dalam kerusuhan tersebut menyusul kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. Berikut ini kronologi tragedi Kanjuruhan versi polisi. 

Jenderal Listyo Sigit mengatakan proses pertandingan semua berjalan lancar, tapi di akhir pertandingan muncul reaksi dari suporter terkait dengan hasil yang ada.

Sehingga muncul beberapa suporter yang masuk ke lapangan.

Baca juga: Berita Foto : Duka dan Tuntutan Penuntasan Tragedi Kanjuruhan

"Terkait hal tersebut tentunya tim kemudian melakukan pengamanan khusus terhadap official pemain, khususnya pemain Persebaya dengan menggunakan 4 kendaraan taktis barakuda, dan proses evakuasi berjalan cukup lama, hampir satu jam karena sempat terjadi kendala dan hambatan, karena memang terjadi penghadangan."

"Tapi kemudian berjalan lancar dan evakuasi pada saat itu dipimpin langsung oleh Kapolres, di sisi lain di saat yang bersamaan penonton semakin banyak yang turun ke lapangan sehingga pada saat itu kemudian beberapa anggota mulai melakukan kegiatan-kegiatan penggunaan kekuatan," ucap Kapolri.

"Seperti yang kita lihat ada yang menggunakan tameng, termasuk pada saat mengamankan kiper Arema FC saudara Adilson Maringa."

Penonton pun semakin banyak yang ke lapangan, dari tribun.

Beberapa personel mulai menembakkan gas air mata.

Kapolri menyebut terdapat dapat 11 personel yang menembakkan gas air mata.

Yakni, di tribun selatan 7 tembakan, tribun utara 1 tembakan dan ke lapangan 3 tembakan.

"Tentulah ini yang kemudian mengakibatkan para penonton terutama yang ada di tribun panik merasa pedih dan berusaha untuk segera meninggalkan arena," katanya.

Di satu sisi, lanjut Jenderal Listyo Sigit, tembakan tersebut dilakukan dengan maksud untuk mencegah agar penonton yang di tribun turun ke lapangan.

Hingga akhirnya para penonton yang terselimuti gas air mata tersebut, berdesakan berusaha untuk keluar.

Namun terdapat kendala, yakni tidak semua pintu di Stadion Kanjuruhan dibuka.

Diketahui di Stadion Kanjuruhan terdapat 14 pintu.

Seorang pengendara melewati poster yang menunjukkan kekerasan aparat yang menewaskan sedikitnya 131 orang dalam salah satu bencana paling mematikan dalam sejarah sepak bola, di Malang, Jawa Timur pada 5 Oktober 2022. - Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pada 5 Oktober bahwa ia akan memerintahkan audit dari semua stadion sepak bola di negara itu, bersumpah untuk menemukan akar penyebab salah satu bencana paling mematikan dalam sejarah olahraga itu. (Photo by PUTRI / AFP)
Seorang pengendara melewati poster yang menunjukkan kekerasan aparat yang menewaskan sedikitnya 131 orang dalam salah satu bencana paling mematikan dalam sejarah sepak bola, di Malang, Jawa Timur pada 5 Oktober 2022. - Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pada 5 Oktober bahwa ia akan memerintahkan audit dari semua stadion sepak bola di negara itu, bersumpah untuk menemukan akar penyebab salah satu bencana paling mematikan dalam sejarah olahraga itu. (Photo by PUTRI / AFP) (AFP/PUTRI)

Baca juga: DAFTAR 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Termasuk Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita

"Seharusnya 5 menit sebelum pertandingan berakhir maka seluruh pintu tersebut seharusnya dibuka namun saat itu pintu dibuka namun tidak sepenuhnya, hanya berukuran satu setengah meter dan para penjaga pintu tidak berada di tempatnya."

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan