Virus Corona
Pimpinan MPR: Memutus Rantai Penyebaran Covid-19 Harus Konsisten dan Diupayakan Bersama
Menekan angka positif Covid-19 dengan memutus mata rantai penyebaran virus merupakan tugas yang harus diemban setiap anak bangsa.
Editor:
Hasanudin Aco
Masukan dari para pakar, ujarnya, akan sangat dibutuhkan untuk memitigasi ancaman dan merencanakan aksi untuk mengatasi potensi penyebaran Omicron sub varian XBB pada masa liburan Natal dan Tahun Baru.
Komisi IX DPR RI, ujar Felly, juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi potensi ancaman lonjakan kasus pasca liburan Natal dan Tahun Baru.
Selain itu, tambah Felly, upaya untuk terus memenuhi target vaksinasi dan booster di sejumlah daerah harus konsisten dilakukan dengan memastikan ketersediaan dana, vaksin dan tenaga kesehatan yang mengaplikasikannya.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkapkan kondisi pencapaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia tidak terlalu buruk bila dibandingkan rata-rata dunia.
Hanya saja, ungkap Wiku, untuk vaksin booster baru mencapai 24 persen dari target yang ditetapkan.
Padahal, tambah Wiku, biasanya pada masa liburan Natal dan Tahun Baru terjadi lonjakan kasus akibat meningkatnya pergerakan orang.
Namun, tegasnya, saat ini belum masa liburan Natal dan Tahun Baru sudah menunjukkan peningkatan kasus positif Covid-19. "Ini pekerjaan rumah bagi kita semua," tegasnya.
Wiku menyarankan agar masyarakat kembali menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin lewat penggunaan masker yang baik pada masa liburan Natal dan Tahun Baru untuk menekan potensi lonjakan kasus.
"Kita harus fokus pada upaya-upaya untuk memutus rantai penyebaran virus. Karena selama ini kita belum cukup mampu memutus rantai penyebarannya," ujar Wiku.
Dewan Penasehat Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia, Zubairi Djoerban mengungkapkan kasus positif Covid-19 di sejumlah negara saat ini mengalami peningkatan.
Pengalaman penanganan lonjakan Covid-19 tahun-tahun sebelumnya, ujar Zubairi, harus menjadi pelajaran dalam penanganan kasus positif Covid-19 saat ini.
Apakah Indonesia akan menghadapi gelombang ke-4 Covid-19, menurut Zubairi, akan sangat tergantung dari kesiapan kita dalam mengupayakan pencegahannya.
Kembali menegakkan sejumlah kebijakan pembatasan dan sosialisasi lewat media sosial terkait norma baru dalam berinteraksi di masa pandemi, ujar Zubairi, merupakan langkah yang penting untuk menekan potensi ancaman penyebaran Covid-19 di masa liburan akhir tahun.
Wakil Ketua Badan Penanggulangan Bencana PPNI, Jajat Sudrajat berpendapat pandemi Covid-19 saat ini hanya sekadar nama, karena perilaku masyarakat sudah seperti masuk endemi.
Liburan akhir tahun yang akan memicu pergerakan orang dan peryebaran virus, ujar Jajang, harus diantisipasi oleh pengelola tempat-tempat wisata dengan mengaktifkan kembali persyaratan protokol kesehatan di lokasi wisata, seperti perbaikan sarana kebersihan, tempat cuci tangan dan pembatasan pengunjung, serta pengaturan jam opersional.