Virus Corona
Pimpinan MPR: Memutus Rantai Penyebaran Covid-19 Harus Konsisten dan Diupayakan Bersama
Menekan angka positif Covid-19 dengan memutus mata rantai penyebaran virus merupakan tugas yang harus diemban setiap anak bangsa.
Editor:
Hasanudin Aco
Selain itu, tambah Jajang, optimalisasi kegiatan di ruang terbuka dan prioritaskan pembayaran nontunai bisa diterapkan untuk kurangi kontak fisik.
Menghadapi libur akhir tahun, Jajang menghimbau agar para tenaga kesehatan terus meningkatkan kapasitas dan kemampuannya terkait penanganan Covid-19.
Selain itu, ujarnya, para tenaga kesehatan juga harus selalu mematuhi standar operasional prosedur dengan mengedapankan aspek kebersihan dan kesehatan.
Direktur Eksekutif PFI, Hamid Abidin mengungkapkan pihaknya selama ini ikut membantu masyarakat adat dan kelompok rentan dalam mengakses vaksin Covid-19.
Karena, ujar Hamid, masyarakat adat dan kelompok rentan banyak menghadapi kendala dalam upaya mengakses vaksin, seperti karena faktor lokasi yang terpencil, keterbatasan fisik atau yang paling berat karena mereka termakan berita hoax.
Menurut Hamid, masyarakat adat termasuk kelompok yang rentan terhadap penularan Covid-19, karena di masa liburan kerap kali kawasan-kawasan wisata yang merupakan tempat tinggal masyarakat dikunjungi wisatawan yang berpotensi membawa virus.
Karena itu, Hamid mendorong semua pihak untuk ikut berpartisipasi dalam mewujudkan kemudahan bagi masyarakat adat dan kelompok rentan dalam menghadapi hambatan dalam mengakses vaksin Covid-19 dan kebutuhan spesifik mereka.
Ketua Satuan Tugas Peduli Covid-19 Nahdlatul Ulama, Muhammad Makky Zamzami berpendapat pola kerja sama penta helix yang terdiri dari unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media dalam mengendalikan penyebaran Covid-19 pada waktu lalu, harus diterapkan dalam mengantisipasi potensi lonjakan saat masa liburan akhir tahun.
Jelang libur Natal dan Tahun Baru, Makky berharap, tidak ada lagi berita-berita hoax dengan membangun pola komunikasi untuk meningkatkan kepercayaan publik, sehingga masyarakat memahami bahwa saat ini masih terjadi pandemi Covid-19 dan harus bersama-sama untuk menanganinya.
Jurnalis bidang kesehatan, Atika Walujani Moedjiono mengungkapkan hampir tiga tahun kita hidup bersama Covid-19 dan virus itu terus bermutasi berlomba dengan masyarakat yang bertahan hidup.
Atika berpendapat masyarakat perlu menjalani tata kehidupan baru (new normal) seiring dengan penyebaran Covid-19 yang memaksa perubahan cara hidup manusia.
Atikah sepakat dengan pemberlakuan kebijakan yang dinamis, karena perkembangan pandemi Covid-19 juga dinamis.
Sehingga, tegasnya, peran aktif media sangat diperlukan untuk meningkatkan literasi masyarakat dalam ikut serta mengendalikan penyebaran Covid-19.
Wartawan senior Saur Hutabarat optimistis kita mampu mengendalikan penyebaran Covid-19 di tanah air, dengan cara semua pihak selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan dalam keseharian.
Di sisi lain, tegas Saur, jumlah penerima vaksin booster masih perlu ditingkatkan untuk memastikan daya tahan tubuh masyarakat cukup kuat melawan berbagai mutasi korona virus itu.