Rabu, 24 September 2025

Atasi Kemacetan, Gibran Diminta Optimalkan Bus BST daripada Bangun Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan

Menurut Djoko, tol yang diklaim untuk mengatasi kemacetan ini, tidak efektif dibangun, tol ini akan melewati Klaten, Sukoharjo, dan Karanganyar.

Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNJATENG/GALIH PRIATMOJO
Batik Solo Trans. Pengamat transportasi sekaligus Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno menyarankan agar Solo mengoptimalkan moda transportasi Batik Solo Trans (BST) sebagai langkah mengatasi permasalahan kemacetan. Menurutnya berdasarkan pengalaman pembangunan tol itu tidak menyelesaikan masalah. 

TRIBUNNEWS.COM - Rencana pembangunan jalan tol lingkar Timur-Selatan Solo turut disoroti pengamat transportasi sekaligus Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno.

Menurut Djoko, tol yang diklaim untuk mengatasi kemacetan ini, tidak efektif dibangun.

Pasalnya pembangunan tol ini akan melewati Klaten, Sukoharjo, dan Karanganyar.

"Solo punya masalah tapi penyelesaian tidak harus membangun atau memperbesar kapasitas. Jadi pendekatannya itu salah," kata Djoko, Kamis (5/1/2023) dikutip dari Kompas.com.

Berkaca dari pembangunan jalan tol di Jakarta, keberadaannya belum dapat menyelesaikan masalah kemacetan.

Djoko justru menyarankan agar Solo mengoptimalkan moda transportasi Batik Solo Trans (BST) sebagai langkah mengatasi permasalahan kemacetan.

Baca juga: Kata Gibran soal Tol Lingkar Solo hingga Penolakan Tiga Bupati, Jadi Solusi hingga Akan Koordinasi

"Jadi justru Solo itu kesempatan dia mengoptimalkan Batik Solo Trans-nya. BST itu belum maksimal. Minta dukungan dari tiga kabupaten tadi. Kalau pembangunan tol itu pengalaman tidak menyelesaikan masalah."

"Di Jakarta bangun jalan tol sudah berapa? Macetkan. Jangan diulangi di Solo," jelas Djoko.

Apalagi pembangunan jalan tol banyak berdampak pada berkurangnya lahan pertanian.

"Justru Solo mencari peluang perbesar perbaikan inovasi untuk BST itu jauh lebih baik. Karena kalau bangun tol dampaknya lahan pertanian habis, kasihan kan."

"Tol Trans Jawa itu menghabiskan berapa lahan pertanian?" tanya Djoko.

Djoko sebenarnya tak mempersoalkan pembangunan jalan lingkar.

Baca juga: Pikirkan Nasib Pertanian Klaten, Bupati Sri Mulyani Tolak Pembangunan Tol Lingkar Timur Selatan Solo

Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa berapa tahun lagi diprediksi lalu lintas Solo, stagnan.

"Dari zaman awal-awal saya menjabat di sini Pak Hari (mantan Kepala Dishub) memaparkan kapan, berapa tahun lagi, tahun berapa traffic di Solo ini akan stagnant. Wis ora padat merayap (sudah bukan padat merayap lagi),"

"Wis diitung jalan sepadane piro (sudah dihitung jalan sepadannya berapa), kudu bangun fly over piro meneh (harus bangun fly over berapa lagi), kudu pelebaran di mana saja (harus ada pelebaran di mana saja),"

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan