Senin, 25 Agustus 2025

Ridwan Kamil Gabung ke Golkar

Ridwan Kamil Diyakini Menambah Suara Golkar di Jabar, Ace Hasan: Capres Tetap Airlangga Hartarto

Partai Golkar akan mendapat tambahan elektabilitas dan tambahan suara di provinsi Jawa Barat, setelah bergabungnya Ridwan Kamil.

Penulis: Reza Deni
Tribunnews.com/Fersianus Waku
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menjabat sebagai Wakil Ketua Umum bidang Penggalangan Pemilih Partai Golkar setelah secara resmi bergabung dengan partai tersebut pada Rabu (18/1/2023).   

Hal itu disampaikan Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 Dave Laksono usai konferensi pers Refleksi Tahun 2022 dan Harapan Tahun 2023, di Kantor PPK Kosgoro 1957, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (13/1).

"Pak Ridwan Kamil sudah masuk ke Golkar melalui Kosgoro," kata Ketua DPP Partai Golkar itu.

Partai Amanat Nasional (PAN) mengucapkan selamat untuk Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, yang akhirnya memilih Golkar sebagai tempat berlabuh.

"PAN mengucapkan selamat kepada Kang Emil yang telah menentukan pelabuhan politiknya di Golkar," kata Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi.

Untuk diketahui, sebelum bergabung dengan Golkar, Ridwan Kamil juga dekat dengan PAN.

Kerap kali Kang Emil, hadir dalam agenda partai berlambang matahari putih itu.

Menurut Viva Yoga, dalam politik memang harus memilih parpol untuk menjadi kendaraan berpolitik.

"Hidup di dunia politik harus memilih untuk menjadi kader partai politik. Karena partai politik adalah lembaga demokrasi modern dan menjadi alat perjuangan politik untuk menegakkan nilai-nilai kebaikan, kebenaran, demokrasi, dan kesejahteraan rakyat," ujar Viva Yoga.

Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat Saan Mustopa menghormati keputusan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang bakal bergabung ke Partai Golkar.

Diketahui, saat maju sebagai Gubernur Jabar, Ridwan Kamil diusung oleh NasDem, PKB, dan PPP.

"Itu kan haknya RK (Ridwan Kamil) dia mau partai apa. Kita harus hormati karena itu hak pribadi seseorang enggak bisa diintervensi," kata Saan.

Pimpinan Komisi VIII DPR RI itu menegaskan NasDem tidak pernah menekankan bahwa siapa pun kepala daerah yang diusungnya harus menjadi kader salah satu partai pengusung, dalam hal ini NasDem.

"Kita harus sama-sama memahami dan menghargai, tapi enggak ada masalah buat kami. Ya kita enggak ada masalah. Kita hormati saja," pungkasnya. (Tribun Network/den/mam/yud/wly)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan