Senin, 29 September 2025

Polisi Tembak Polisi

Ahli Digital Forensik Sebut Ciri-ciri Abnormal Shootdown DVR, Pencabutan Kabel Tidak Termasuk

Ahli Digital forensik Hermansyah menyebutkan ciri-ciri abnormal shoot down pada DVR. 

Editor: Johnson Simanjuntak
Ist
Ahli digital forensik Hermansyah (Kanan) bersumpah di persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (20/1/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahli Digital forensik Hermansyah menyebutkan ciri-ciri abnormal shootdown pada DVR

Sementara itu untuk pencabutan kabel pada DVR menurut Hermansyah tidak termasuk ciri-ciri abnormal shootdown pada DVR

Pernyataan tersebut disampaikan Hermansyah saat dihadirkan sebagai ahli ringankan dakwaan terdakwa Baiquni Wibowo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (20/1/2023) untuk kasus perintangan penyidikan tewasnya Brigadir J di Duren Tiga.

"Jadi abnormal shootdown itu karena apa?" tanya Majelis Hakim kepada Hermansyah.

"Karena kita mematikan dan hidupkan DVR," jawab Hermansyah.

"Dengan memutus langsung itu abnormal shootdown?" tanya Majelis Hakim.

"Kalau dari sisi IT melihatnya di layer ya, sesuatu yang dilakukan itu di application di layer paling atas kalau yang disebut abnormal itu adalah hardware yang paling bawah. Jadi kegiatan menarik kabel, on off itu adalah application tidak ada hubungannya dengan layer hardware," jawab Hermansyah.

"Jadi yang merusak hardware itu paling tidak ada lima penyebabnya, petir, vooltage, naik turun, panas, itu yang menyebabkan abnormal dari definisi saya sebagai orang IT yang merusak DVR adalah itu," sambungnya.

"Jadi penyebab kalau dari pendapat ahli apa," tanya hakim.

"Yaitu tadi Yang Mulia kerusakan dari sisi DVR itu saya catatan katakan ada lima, suhu panas, vooltage, tidak stabil, petir, output menurun. Jadi itu menurut saya dikatakan abnormal shootdown," tutupnya.

Diketahui, Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir Yoshua menjadi korban pembunuhan berencana yang diotaki Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 lalu.

Brigadir Yoshua tewas setelah dieksekusi di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Pembunuhan itu terjadi diyakini setelah Putri Candrawathi bercerita kepada Ferdy Sambo karena terjadi pelecehan seksual di Magelang.

Ferdy Sambo saat itu merasa marah dan menyusun strategi untuk menghabisi nyawa dari Yoshua.

Dalam perkara ini Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR, Kuwat Maruf dan Bharada Richard Eliezer alias Bharada didakwa melakukan pembunuhan berencana.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan