Sabtu, 13 September 2025

Ibadah Haji 2023

Wapres Ma'ruf Amin Harap Pembiayaan Haji 2023 Dapat Lebih Rasional yang Bisa Dipahami Para Jemaah

Ma'ruf Amin menilai penyesuaian Bipih dibutuhkan untuk mencegah tergerusnya dana nilai manfaat yang dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)

Penulis: Fahdi Fahlevi
Istimewa
Wakil Presiden (Wapres) KH Maruf Amin. Ma'ruf Amin berharap agar besarannya biaya haji 2023 proposional sehingga tak mengganggu subsidi para calon jemaah haji di tahun berikutnya. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama mengusulkan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1444 H/2023 M sebesar Rp69.193.733,60.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menilai penyesuaian Bipih dibutuhkan untuk mencegah tergerusnya dana nilai manfaat yang dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

Menurut Ma'ruf, subsidi untuk biaya haji pada tahun 2022 terlalu besar hingga mencapai 59 persen.

Baca juga: Kenaikan Biaya Haji 2023 Masih Dikaji, Dirjen PHU: Tak Ada Niat Memberatkan Calon Jemaah

"Karena itu perlu ada penyesuaian harga, yang kalau pun disubsidi itu tidak membuat terhentinya subsidi itu nanti. Jadi sustainability pemberian subsidi itu supaya tidak terganggu," kata Ma'ruf kepada wartawan di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2023).

Menurutnya jika hal itu terus dibiarkan, maka nilai pokok dana haji akan ikut tergerus.

Sehingga BPKH tidak bisa lagi memberikan subsidi haji pada tahun-tahun berikutnya.

Dia menyebut usulan tersebut masih akan dibahas bersama DPR RI untuk dicarikan solusi.

Baca juga: Biaya Haji Melonjak Tajam Jadi Kontroversi, Jokowi: Masih Proses Kajian

Ma'ruf berharap agar besarannya proposional sehingga tak mengganggu subsidi para calon jamaah haji di tahun berikutnya.

"Andai kata pun harus disubsidi, subsidi itu tidak menganggu nanti subsidi subsidi untuk para haji berikutnya itu saya kira. Tapi kalau model seperti yang kemarin, itu memang membahayakan, subsidinya terlalu besar, sampai 59 persen," jelas Ma'ruf.

Dirinya berharap, pembiayaan haji 2023 dapat lebih rasional, serta dapat dipahami oleh calon jemaah haji ke depan.

Langkah ini dilakukan agar pembiayaan haji berkeadilan dan berkelanjutan untuk semua antrian jemaah haji di Indonesia.

"Saya harapkan nanti ketemulah besaran yang lebih rasional, yang bisa dipahami oleh para jamaah yang akan berhaji dan juga sustainability subsidi yang diberikan tidak terganggu," pungkas Ma'ruf.

Seperti diketahui, Kementerian Agama telah mengusulkan  biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) tahun 1444 Hijriah/2023 Masehi menjadi Rp98,89 juta per jemaah, naik Rp514,88 ribu dibanding tahun lalu.

Baca juga: Kementerian Agama Gunakan Skema CAT untuk Seleksi Petugas Haji 2023

Dari jumlah tersebut, biaya yang perlu ditanggung jamaah mencapai 70 persen atau Rp69,19 juta per orang. Sementara 30% atau Rp29,7 juta sisanya dibayarkan dari nilai manfaat pengelolaan dana haji.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan