Minggu, 17 Agustus 2025

Jamur Cordyceps Muncul di Layar saat Googling The Last of Us atau Cordyceps

Jamur Cordyceps muncul di layar saat Googling The Last of Us atau Cordyceps melalui ikon jamur kecil. Berikut ini fakta jamur Cordyceps.

Editor: Nuryanti
google.com
Jamur Cordyceps muncul di layar saat Googling kata Cordyceps atau The Last of Us di situs Google.com. Berikut ini fakta apakah jamur Cordyceps dapat menginfeksi manusia seperti di serial The Last of Us. 

TRIBUNNEWS.COM - Serial HBO, The Last of Us, menjadikan Indonesia sebagai tempat munculnya virus zombie pertama kali, hingga menjadi pandemi.

Virus zombie itu disebabkan oleh infeksi jamur Cordyceps.

Saat mencari tahu jamur Cordyceps di situs Google, maka akan muncul ikon jamur kecil.

Ketika ikon jamur di-klik, akan muncul jamur Cordyceps.

Jamur Cordyceps di layar Google itu akan semakin banyak jika Anda klik ikon jamur berulang kali.

Baca juga: Manajer Ungkap Christine Hakim Telah Merahasiakan Perannya dalam The Last of Us Sejak 2021

Ide cerita virus zombie dalam serial The Last of Us diambil dari jamur Cordyceps yang berasal dari Asia, termasuk Indonesia.

Serial ini diadaptasi dari game berjudul The Last of Us.

Direktor Kreatif game The Last of Us, Naughty Dog, mengatakan ide ini diambil dari jamur di dunia nyata untuk membuat ceritanya lebih menarik.

Untuk mempersiapkan The Last of Us, mereka menghabiskan waktu meneliti cordyceps dan parasit nyata lainnya setelah melihat tayangan BBC Planet Earth tentang jamur Cordyceps.

Jamur Cordyceps
Jamur Cordyceps (pinterest)

Baca juga: Respons Menkes Jakarta Jadi Sumber Pandemi Jamur di Serial The Last of Us

Jamur Cordyceps dipopulerkan pada tahun 2016 oleh acara YouTube, BBC Planet Earth, yang menangkap parasit Ophiocordyceps yang memparasit semut peluru.

Dalam dokumenter itu, seekor semut terinfeksi jamur Cordyceps dan tumbuh dalam tubuhnya, serta mengendalikan otaknya.

Kemudian, semut tersebut mati.

Semut adalah hewan yang mengambil spora (sejenis benih jamur) ketika mereka pergi mencari makan.

Pada awalnya, semut ini mungkin bertindak normal.

Namun, lama-kelamaan semut itu tidak lagi berpartisipasi bersama koloninya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan