Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2024

Dasco Angkat Bicara Soal Isi Perjanjian Prabowo dan Anies: Bukan untuk Konsumsi Publik

Dasco mengungkapkan Gerindra memang selama ini sengaja tak ingin membocorkan isi perjanjian itu.

Penulis: Chaerul Umam
Tribunnews.com
Prabowo Subianto dan Anies Baswedan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan bahwa dirinya memagang isi perjanjian antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Namun, saat ditanya isi perjanjian itu, Dasco menyebut bukan untuk dipublikasikan ke khalayak ramai.

"Tapi isinya apa? sekali lagi saya bilang itu bukan buat konsumsi publik," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Dasco mengungkapkan Gerindra memang selama ini sengaja tak ingin membocorkan isi perjanjian itu.

Namun, bisa saja nantinya isi perjanjian itu diinformasikan tergantung dinamika politik ke depannya.

"Nanti di kesempatan lain, ya lihat perkembangan lah nanti apakah kita kemudian akan cerita sedikit atau bagaimana," pungkas Dasco.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno menyebutkan bahwa ada perjanjian antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan terkait dengan Pemilihan Presiden atau Pilpres.

Dalam tayangan podcast Akbar Faisal Uncencored yang dikutip Senin (30/1/2023), Sandiaga mengatakan bahwa perjanjian tersebut tertulis dan dibuatkan oleh Fadli Zon.

Baca juga: Dasco Ngaku Kantongi Perjanjian Prabowo Subianto dan Anies Baswedan: Isinya Rahasia

“Tertulis dan untuk episode itu saya mengusulkan Bang Akbar mengundang Fadli Zon. Karena dia yang mendraft dan dia yang menulis tangan itu,” kata Sandiaga Uno.

Ia menjelaskan bahwa perjanjian itu berkaitan dengan beredarnya potongan video Anies bicara tak akan maju pilpres jika Prabowo juga maju sebagai capres.

Kala itu, Sandiaga menjadi Wakil Anies untuk maju di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

Yang pada akhirnya sempat menimbulkan kebuntuan di internal Partai Gerindra. Kemudian atas kebuntuan tersebut dibentuklah sebuah perjanjian tertulis oleh Fadli Zon.

“Terus terang waktu itu sempat ada kebuntuan. Dan sosok sosok Fadli Zon itu yang mungkin cukup sentral untuk akhirnya melihat, merumuskan dan meramu dari 3 kubu itu,” tuturnya.

“Waktu itu kan ada saya, Pak Prabowo dan Pak Anies. Dan dia yang membuat itu dalam sebuah perjanjian yang dia tulis tangan sendiri,” lanjut Sandiaga.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved