Kamis, 9 Oktober 2025

Reshuffle Kabinet

Jokowi Bahas soal Beras Tanpa Mentan SYL, Pengamat: Masuk Radar Reshuffle

Dedi Kurnia Syah menilai Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) masuk dalam radar reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Johnson Simanjuntak
Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Jokowi Bahas soal Beras Tanpa Mentan SYL, Pengamat: Masuk Radar Reshuffle 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) masuk dalam radar reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju.

Hal itu lantaran Mentan SYL tak nampak saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas (ratas) soal ketersediaan beras nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Rapat itu diikuti tiga pejabat, yakni Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Dirut Perum Bulog Budi Waseso dan Kepala Badan Pangan Arief Prasetyo.

Dedi mengatakan harusnya Mentan SYL ada dalam rapat tersebut lantaran berkaitan dengan beras.

"Memang seharusnya SYL ada dalam rapat jika pembahasannya adalah beras, ia bertanggung jawab soal itu," kata Dedi kepada Tribunnews.com, Selasa (31/1/2023).

Dedi menilai ketiadaan Mentan SYL dalam rapat tersebut menandakan politikus Partai NasDem itu masuk dalam radar reshuffle.

Terlebih, kata dia, Mentan SYL terlihat mengecewakan dalam mengerjakan tugasnya di Kementerian Pertanian.

"Bisa saja ini menandai jika SYL masuk radar reshuffle, terlebih beberapa hal memang Mentan terlihat mengecewakan," ucapnya.

Dedi pun mencontohkan terkait data Kementan soal pasokan pangan yang rupanya tidak sesuai dengan kenyataan.

"Mentan nyatakan pasokan dalam situasi aman, tetapi justru ada data lain yang menyatakan perlu lakukan pembelian dari negara lain, ini jelas mengecewakan," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah pejabat datang ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (31/1/2023) di tengah bergulirnya isu perombakan kabinet.

Mereka yang hadir di antaranya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Kepala Bulog Budi Waseso, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, dan lainnya.

Kedatangan mereka untuk rapat internal bersama Presiden membahas sejumlah topik.

Bahlil mengatakan kedatangannya bukan membahas isu reshuffle atau evakuasi kinerja para Menteri.

“Saya ngga tau ya karna kebetulan kan saya ngurus investasi,  saya bukan menteri mengevalusi kinerja,” kata Bahlil.

Baca juga: Harta Kekayaan Syahrul Yasin Limpo, Menteri Asal NasDem yang Digoyang Isu Reshuffle Kabinet

Terkait evaluasi kinerja, Bahlil mengatakan hanya Presiden yang mengetahui. Presiden kata Bahlil ibarat komandan dan para menteri sebagai pembantunya.

“Ya namanya pembantu pasti ada penilaian dari bosnya,  ya yang tahu nilai berapa nilai berapa itu hanya bos saja, kami sesama sopir angkot enggak boleh mendahului dan saling menilai,  saya kan belom tentu bagus juga masa mau nilai  yang lain,” katanya.

Sementara itu Budi Waseso mengaku tidak tahu menahu soal evaluasi kinerja para menteri. Ia datang sebagai pelaksana tugas sesuai jabatan yang diemban.

“Waduh saya gak tau itu ya karena tugas saya kan. Saya kan levelnya di Dirut ya. Hanya pelaksana untuk kegiatan sebagian,” katanya.

Hal senada disampaikan Mendag Zulkifli Hasan. Ia mengatakan tidak tahu perihal reshuffle atau evaluasi kinerja para Menteri. Ia hanya mengurusi sejumlah komoditas bahan pokok.

“Saya ngurusin beras, ngurusin cabe ngurusin telur daging ayam, kalau reshuffle itu punya haknya bapak,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved