Jumat, 12 September 2025

Pesawat Susi Air Dibakar di Papua

Perkiraan Harga Pesawat Susi Air yang Dibakar di Papua oleh KKB Tembus Rp 15 Miliar

Pesawat Susi Air yang dibakar di Papua oleh KKB pada Selasa (7/2/2023) lalu memiliki harga per unit hingga Rp 15 miliar dan diproduksi di Swiss.

Instagram @Susiairofficial
Pesawat Susi Air yang dibakar di Papua oleh KKB pada Selasa (7/2/2023) lalu memiliki harga per unit hingga Rp 15 miliar dan diproduksi di Swiss. 

TRIBUNNEWS.COM - Pesawat Susi Air diklaim telah dibakar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Landasan Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua pada Selasa (7/2/2023).

Sementara pesawat Susi Air yang dibakar tersebut diketahui memiliki model bernama Pilatus Porter PC 6.

Informasi ini pertama kali disampaikan representatives Susi Air, Donal Fariz saat membeberkan kronologi sebelum pesawat tersebut dibakar.

"Selasa tanggal 7 Februari 2023 pukul 06.35 WIT telah terjadi lost contact pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY di Bandara Paro sekitar pukul 06.17 pada saat melaksanakan penerbangan dengan rute Timika - Paro - Timika dengan membawa 5 penumpang dan barang bawaan dengan total muatan 452 kg," tuturnya.

Pesawat model Pilatus Porter PC 6 merupakan produksi dari perusahaan penerbangan yang berbasis di Swiss, Pilatus Aircraft Ltd seperti dikutip dari Aviacionline.com.

Namun, Pilatus Aircraft telah menghentikan produksi pesawat model Pilatus Porter PC 6 sejak 2017 usai diproduksi pertama kali pada tahun 1959 lalu.

Baca juga: KKB Bakar Pesawat Susi Air di Papua, Pengamat Militer Sarankan Operasi Gabungan TNI-Polri

Terkait harga Pilatus Porter PC 6, beberapa situs penjualan pesawat tidak mengungkapkannya dengan gamblang.

Menurut situs penjualan pesawat, Aerocorner.com dan trade-plane.org, Pilatus Porter PC 6 diperkirakan dibanderol dengan rentang harga 700 ribu-1 juta dolar AS atau jika dirupiahkan mencapai Rp 10-15 miliar per unitnya tergantung kostumisasi permintaan.

Sementara untuk spesifikasi, Pilatus Porter PC 6 ditenagai mesin piston 254 kW pada awal pembuatannya.

Lalu penerbangan pertama kali dilakukan pada 4 Mei 1959.

Dua tahun pasca penerbangan perdana, versi terbaru untuk mesin Pilatus Porter pun dibuat yaitu Turbomeca Astazou II.

Namun, mesin terbaru tersebut justru menimbulkan komplain lantaran boros bahan bakar dan ketahanannya.

Alhasil mesin pun kembali diganti dengan Garret Air Research TPE 331 pada tahun 1967.

Perubahan terhadap mesin pesawat Pilatus Porter PC 6 pun terus berlanjut hingga tahun 1996 ketika mesin Pratt & Whitney Canada PT6A dipasang.

Baca juga: Polisi Ungkap Hambatan Proses Pencarian Pilot hingga Penumpang Pesawat Susi Air di Papua

Mesin tersebut memiliki kecepatan 507 kW atau setara dengan 680 tenaga kuda (horsepower).

Lalu untuk menempuh jarak 925 kilometer dengan kecepatan 213 kilometer per jam, pesawat ini mampu terbang hingga ketinggian 5.750 meter.

Ketinggian tersebut dicapai ketika percobaan penerbangan di glasier Dhaulagiri, Nepal.

Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6
Pesawat Susi Air yang memiliki model Pilatus Porter PC 6.

Selain itu, daya tampung Pilatus Porter PC 6 ini mencapai 1.200 kilogram atau setara dengan 10 penumpang sehingga cocok untuk digunakan untuk menjangkau lokasi-lokasi yang hanya bisa dicapai oleh helikopter saja.

Pilatus Porter PC 6 juga dilengkapi berbagai fitur seperti roda dengan tekanan rendah, alat pengereman yang berjumlah dua buah, serta mampu menyerap angin melalui alat pendaratan sehingga pesawat dapat beroperasi di iklim atau cuaca yang ekstrem dan sulit.

Sehingga, pesawat ini cocok untuk beberapa misi seperti transportasi, penyaluran bantuan di tempat terpencil, fotografi udara, pelayanan medis, serta misi pencarian dan penyelamatan.

Baca juga: Daftar Kejahatan KKB Egianus Kogoya: Bakar Pesawat Susi Air, Bantai Belasan Pekerja Trans Papua

Sementara maskapai Susi Air menggunakan pesawat model ini untuk penerbangan perintis di wilayah pedalaman seperti Papua.

Susi Air menilai keunggulan dari pesawat ini dapat menggantikan kebutuhan transportasi yang tak dapat diakses oleh pesawat bertipe Piaggio Avanti Caravan.

Hal ini lantaran Pilatus Porter PC 6 dapat melakukan penerbangan dengan kecepatan rendah.

Pesawat Susi Air Diklaim Dibakar KKB

Pesawat milik Susi Air dengan seri SI 9368 dilaporkan dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023) pagi
Pesawat milik Susi Air dengan seri SI 9368 dilaporkan dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023) pagi (Tribun-Papua.com/Istimewa)

Sebelumnya, KKB pimpinan Egianus Kogoya mengklaim telah membakar pesawat Susi Air tersebut.

Adapun klaim tersebut disampaikan oleh juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TNPB-OPM), Sebby Sambom.

"Sesuai laporan Egianus Kogoya, mereka telah melakukan pembakaran pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK-BvY di lapangan terbang Distrik Paro," ujar Sebby dikutip dari Tribun Papua.

Sebby mengungkapkan pembakaran pesawat tersebut dilakukan pada pukul 06.26 WIB.

Baca juga: Update Pesawat Susi Air Dibakar, Polisi Masih Selidiki Disanderanya Pilot hingga Kata TPNPB-OPM

Tak hanya pembakaran, pilot dari pesawat tersebut yang berasal dari Selandia Baru bernama Philips tengah ditahan oleh kelompok Egianus Kogoya.

"Pilotnya kami tahan dan dia menjadi sandera kami, dan penyanderaan ini merupakan kedua kalinya yang kami lakukan," ungkapnya.

Terkait insiden ini, Sebby menyebut ada beberapa poin pernyataan sikap dari KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Salah satunya adalah perintah kepada TNI dan Polri agar tidak melakukan penembakan dan interogasi kepada masyarakat sipil.

Hal tersebut, lantaran pilot Philips diklaim masih bersama KKB pimpinan Egianus Kogoya.

"Pilotnya kami sudah sandera dan kami sedang bawa keluar, untuk itu anggota TNI Polri tidak boleh tembak atau interogasi masyarakat sipil Nduga sembarang, karena yang melakukan adalah kami, TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma di bawah Pimpinan Panglima Bridgen Egianus Kogeya," ujar Sebby.

Selain itu, KKB pimpinan Egianus Kogoya menyebut akan melepaskan pilot pesawat Susi Air tersebut jika pemerintah Indonesia mau membiarkan Papua menjadi merdeka.

"Kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma tidak akan pernah kasih kembali atau kasih lepas pilot yang kami sandera ini, kecuali NKRI mengakui dan lepaskan kami dari negara kolonial Indonesia (Papua merdeka)," tutur Sebby dalam keterangannya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Papua/Calvin Louis Erari)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan