Selasa, 26 Agustus 2025

Pilpres 2024

PKS Justru Senang Mulai Banyak Terbentuk Poros Koalisi Jelang Pilpres 2024, Ini Alasannya

Mengingat PKS sejak awal mendorong agar gabungan partai politik terbentuk lebih dari dua poros.

Tribunnews.com/ Rahmat W. Nugraha
Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara PKS Muhammad Kholid mengaku senang mulai banyak koalisi partai politik yang terbentuk guna menghadapi Pemilu Serentak 2024.

Mengingat PKS sejak awal mendorong agar gabungan partai politik terbentuk lebih dari dua poros.

Adapun saat ini gabungan partai politik yang telah membentuk porosnya masing-masing antara lain, Koalisi Perubahan yang berisi Demokrat, Nasdem dan PKS. Kemudian Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bentukan Golkar, PAN dan PPP. Serta Gerindra dan PKB yang membentuk koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

Sementara PDI-Perjuangan meski sendirian sudah bisa mengusulkan calon presiden dan wakil presidennya.

Baca juga: PDIP Sindir NasDem, Demokrat, dan PKS: Bicara Perubahan tapi Idenya Tidak Ada

"Kami sangat senang sekali dengan melihat apa yang terjadi saat ini, ada Koalisi Perubahan, ada KIB, ada Koalisi Indonesia Raya, dan tentu PDIP memiliki bisa mengusulkan sendiri," kata Kholid dalam diskusi daring Polemik Trijaya bertajuk 'Tarik Menarik Safari Politik', Jumat (10/2/2023).

"Dari awal PKS mendorong agar poros itu lebih dari dua poros," katanya.

Ia mengatakan dengan banyaknya poros koalisi, maka yang akan diuntungkan adalah masyarakat Indonesia.

Pasalnya publik atau calon pemilih akan lebih banyak mendapatkan pilihan calon yang akan didukung.

Selain dari hal itu, manfaat poros koalisi yang beragam juga diyakini dapat meminimalisir terbentuknya polarisasi di tengah masyarakat.

Banyaknya pilihan pasangan capres-cawapres akan mencegah terjadinya pembelahan menjadi dua kubu masyarakat seperti yang terjadi pada Pemilu 2019.

"Karena dengan lebih dari dua poros, kami meyakini bisa jadi itu akan menjadi faktor yang meminimalisir polarisasi. Karena kalau lebih dari dua poros akan lebih banyak alternatif dan tak terpolarisasi menjadi dua kubu," ungkapnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan