Pemilu 2024
PAN Senang Cak Imin Datang ke Golkar, Viva Yoga: Kalau Bergabung Beli Satu Dapat Tiga
Viva Yoga Mauladi menyambut baik pertemuan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu.
Penulis:
Rahmat Fajar Nugraha
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menyambut baik pertemuan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu.
Menurut Viva Yoga jika PKB dan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) disebut sebagai beli satu dapat tiga.
"Cak Imin datang ke Golkar, PAN merasa senang kalau Cak Imin dan KIR bergabung dengan Golkar itu istilahnya buy one get three. Bukan hanya dapat Golkar tapi juga PPP," kata Viva Yoga dalam diskusi Trust Indonesia: Buru-buru Berburu Tiket Capres dan Cawapres, Jakarta Pusat (14/2/2023).
Tapi menurut Viva Yoga hal itu baru sekadar wacana saja.
Dikarenakan pendaftaran capres dan cawapres masih lama.
"Tapi ini masih wacana terus karena pendaftaran capres dan cawapres relatif masih ada waktu sekitar 7 sampai 8 September 2023," sambungnya.
Baca juga: PSI Buka Kemungkinan Gabung KIB, Grace Natalie: Asal Sama-sama Dukung Ganjar Pranowo
Viva Yoga melanjutkan proses politik untuk melakukan konsolidasi pemikiran, menyamakan persepsi dan kepentingan politik antar parpol sampai sekarang masih berproses terus. Komposisi-komposisi itu nanti akan terwujud pada waktu yang tepat .
"Dan pilihannya kalau menggunakan politik kategori aliran atau ideologi itu juga jadi bahan pertimbangan parpol dalam memajukan dan mengawinkan figur-figur yang akan dipasangkan di dalam paslon Pilpres 2024," lanjutnya.
Menurut Viva Yoga proses dinamika politik merupakan hal yang wajar untuk menyamakan kepentingan parpol.
Baca juga: Pengamat Sebut Ada Peluang Menang Jika KIB-KIR Bersatu, Sandingkan Airlangga dengan Prabowo
"Kondisi seperti ini menurut saya terjadi dinamika politik adalah wajar, karena harus sesuai dengan Undang-Undang Pemilu dan proses politiknya mesti dilalui seperti dalam rangka menyamakan kepentingan politik masing-masing parpol," katanya.
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) berpotensi bersatu usai Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
KIB merupakan bentukan dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan PPP. Sementara KIR adalah bentukan Gerindra dan PKB.
Baca juga: Wacana KIB dan KIR Dilebur, Pengamat: Secara Kekuatan akan Luar Biasa
Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menyebut, bakal pasangan calon presiden dan calon wakil presiden bisa ditentukan dengan memilih sosok yang memiliki elektabilitas tinggi.
Misalnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bisa diusung menjadi calon presiden dari koalisi KIB dan KIR.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.