Depo Plumpang Terbakar
Status Emergency Dicabut, Depo Pertamina Plumpang Beroperasi Kembali
PT Pertamina (Persero) mencabtu status emergency atau gawat darurat atas insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, jakarta Utara.
Penulis:
Milani Resti Dilanggi
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - PT Pertamina (Persero) menyatakan kegiatan operasional di Terminal BBM Plumpang, Koja, Jakarta Utara telah berjalan normal.
Kegiatan operasional kembali berjalan setelah ststus emergency atau gawat darurat telah dicabut.
Status emergency tersebut dicabut per Sabtu (4/3/2023) pagi usai kebakaran berhasil dipadamkan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Vice President Corporate Communication PT Pertamina persero Fadjar Santoso, Sabtu (4/3/2023) siang.
"Di terminal BBM ini sudah mulai beroperasi kembali semenjak status emergency sudah dicabut per pagi tadi," kata Fadjar, Sabtu, dikutip dari tayangan YouTube TvOneNews.
Fadjar mengatakan, operasional Depo Pertamina Plumpang akan dibantu sementara oleh teriminal BBM yang ada di sekitar Jakarta.
Baca juga: Cerita Miftahul Jannah Kehilangan Adik Saat Kebakaran Depo Plumpang: Saya Cuma Ingin Kumpul Lagi
Pertamina pun memastikan pasokan BBM di Jabodetabek akan aman.
"Kami memastikan pasokan BBM di jabodetabek aman."
"Untuk itu terminal BBM Plumpang Jakarta sudah mulai beroperasi dan kemudian akan di-back-up dengan terminal BBM d isekitar Jakarta," ujarnya.
Selain itu, Fadjar juga memastikan pihaknya akan memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh korban.
Pihaknya mengaku akan bertanggung jawab penuh atas insiden yang memakan 17 korban tewas ini.
"Fokus pada penanganan warga terdampak, kami juga terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk menangani para pengungsi."
"Pertamina bertanggung jawab dan berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik bagi pengungsi termasuk memberikan biaya perawatan korban luka dan juga santunan untuk korban jiwa yang meninggal dunia," tegasnya.
17 Korban Tewas

Adapun saat ini jumlah korban tewas akibat kebakaran tersebut menjadi 17 orang.
Sebelumnya, jumlah korban tewas akibat Depo Pertamina Plumpang terbakar sebanyak 13 orang.
Pada Sabtu pukul 06.00 WIB, petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menemukan jasad seorang laki-laki di antara puing-puing sisa kebakaran.
Jasad tersebut ditemukan sudah tak utuh lagi dan tinggal tengkorak.
Kemudian, pada pukul 07.00 WIB, jasad seorang wanita juga ditemukan.
"Kira-kira umur 45 tahun, namanya kurang tahu juga. Ini penjaga warung Madura (toko kelontong), baru 3 bulan ngejaga. Bukan pemilik, cuma jagain aja," ungkapnya, Sabtu.

Petugas PMI kemudian kembali menemukan jasad seorang ibu dan anak yang berpelukan.
Jasad korban ditemukan tertimbun di reruntuhan rumah.
Empat jasad korban yang ditemukan, membuat jumlah korban tewas kebakaran menjadi 17 orang.
Seluruh korban sedang dalam proses identifikasi oleh tim kepolisian.
Sementara, untuk korban luka bakar saat ini berjumlah 49 orang.
Mereka tengah mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit, di antaranya di RS Koja, RS Tugu, RS Pelabuhan, RS Pertamina, dan RS Cipto Mangunkusumo.
Polri Sudah Terima 15 Kantong Jenazah
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri memastikan telah menerima 15 kantong jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang hingga Sabtu sore.
"Dari Posko DVI tadi malam sampai dengan hari ini sudah menerima 15 kantong jenazah," ujar Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, Sabtu (4/3/2023).
Dijelaskan Dedi, mayoritas kantong jenazah tersebut teridentifikasi laki-laki.
Sementara itu, ada pula satu kantong jenazah yang berisikan potongan tubuh atau body part.
"Dari 15 kantong jenazah tersebut berisi di antaranya 9 jenazah laki-laki, kemudian 5 perempuan dan 1 body part," jelas Dedi.
Dedi mengatakan, tim DVI Polri kini masih terus bekerja untuk melakukan identifikasi jenazah korban berdasarkan data yang diberikan para keluarga.
(Tribunnews.com/Milani Resti/ Pravitri Retno W/Dewi Agustina /Igman Ibrahim)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.